Cerita Riana Soal Sang Cucu yang Menanyakan 4 Anak Korban Pembunuhan di Jagakarsa

Riana mengaku sang cucu sering memberi permen lolipop pada keempat korban.

Dok Republika
Sebuah pesan misterius ditemukan di rumah lokasi empat bocah tewas terkunci di sebuah kamar di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).
Rep: Febrian Fachri, Alkhaledi Kurnialam, Ali Mansur Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tetangga empat anak korban pembunuhan di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Riana mengatakan terduga pelaku PD (41) tidak terlalu bergaul dengan tetangga dan masyarakat lingkungan sekitar. Riana mengaku baru sebulan pindah ke rumah yang berada di samping rumah PD.

Walau masih baru, cucu Riana sudah akrab dengan keempat anak yang menjadi korban. Keempat korban, yakni berinisial V (6 tahun), S (4 tahun), A (3 tahun), dan A (1 tahun) ditemukan meninggal berjejer di rumah kontraknya pada Rabu (6/12/2023).
 
“Kalau sama bapaknya (terduga pelaku) saya jarang komunikasi. Jadi, kurang kenal,” kata Riana, Kamis (7/12/2023).
 
Riana menyebut pada Jumat (1/12/2023), cucunya masih bermain dengan keempat korban. Bahkan cucu Riana sering memberi permen lolipop kepada keempat korban.

Lalu pada Sabtu (2/12/2023), ibu korban tiba-tiba dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tak berdaya. Riana kurang tahu persis sakit apa yang diderita ibu korban.

Sang cucu menanyakan keberadaan korban...

Baca Juga


 

Kondisi rumah lokasi pembunuhan Empat anak berinisial V (6 tahun),S (4 tahun), A (3 tahun) dan A (1 tahun) di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023). Mereka diduga dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri berinisial PD (41 tahun) - (Republika/Febrian Fachri)

Selang beberapa hari kemudian, Riana dan keluarganya tidak lagi melihat keempat korban. Situasi rumah tersebut juga tidak lagi ada suara, tapi lampu dalam keadaan hidup 24 jam.
 
“Sejak Ahad sudah tidak ada lagi terdengar apa-apa. Cucu saya juga nanyain,” ujar Riana.
 
Biasanya sebelum kejadian, menurut Riana, rumah PD selalu ramai dengan suara keempat anaknya. Apalagi setiap istrinya pulang kerja disambut anak-anak. “Kayaknya kejadian (pembunuhan itu) hari Sabtu deh,” kata Riana menambahkan.
 
Pantauan Republika.co.id di lokasi kejadian, rumah korban sudah diberi garis polisi. Siapa pun dilarang untuk masuk. Namun, begitu berada di depan rumah korban, masih tercium bau menyengat.
 
PD sendiri sempat mencoba bunuh diri saat rumah kontrakan dibuka paksa warga. Ketua RT 04/03 Kelurahan Jagakarsa, Yakub, menyayangkan keluarga dari PD dan istri membiarkan empat anak pasutri tersebut untuk dirawat ayahnya seorang diri.

Padahal PD diduga baru saja melakukan KDRT kepada istrinya pada Sabtu (2/12/2023) hingga muntah darah. "Makanya di situ yang saya sayangkan. Di situ ada neneknya, kan ada kakeknya, ada ponakan, bawalah. Sayang banget anaknya cantik-cantik yang perempuan. Anaknya masih kecil-kecil. Saya udah tua ya nggak tega ngeliat-nya," ujar Yakub di Jagakarsa, Rabu (6/12/2023) malam.

Perantau asal Aceh...

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi mengatakan, keluarga empat bocah yang ditemukan tewas di dalam kamar di sebuah rumah di Gang Roman, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan merupakan perantau dari Aceh. Keempat korban diduga meninggal usai dikunci di dalam kamar oleh ayahnya sendiri berinisial PD.

“PD, asal Aceh. Orang tua tinggal di Aceh,” ujar Ade Ary Syam Indradi kepada awak media di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Menurut Ade Ary, PD sendiri merupakan pekerja swasta mengontrak rumah di lokasi kejadian di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kata Ade Ary, yang bersangkutan mengontrak di rumah di daerah Jagakarsa tersebut sejak Februari 2023 atau 11 bulan lalu. Hanya saja Ade belum menjelaskan kronologis kematian keempat anak tersebut.

“Panca mulai ngontrak di TKP (tempat kejadian perkara) sejak bulan Februari 23. Swasta,” tutur Ade Ary.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler