Kesaksian Tetangga Soal Keluarga dan Empat Anak yang Ditemukan Meninggal di Jagakarsa
Titin mengaku sempat ingin memberi makan empat anak tetangganya itu, namun ditolak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Titin (49 tahun), tetangga dari PD dan empat anaknya yang ditemukan tewas membusuk di dalam rumah kontrakan di Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan, menyebut keluarga itu tertutup sejak pindah ke lingkungan tersebut satu setengah tahun lalu. Tidak ada komunikasi dengan warga hingga dan pintu kontrakan biasa tertutup sepanjang waktu.
Titin bahkan menyebut PD sempat berbicara ketus kepadanya saat hendak membantu memberi makan anak-anaknya. Padahal Titin merasa iba saat melihat anak-anak PD terlihat lebih kurus.
"Saya mau suapin anaknya, udah kayak cucu sendiri lah saya anggap tapi ditolak. Soalnya saya lihat agak kurus, beda sama (kondisi anak) waktu istrinya masih kerja," tutur Titin di Jagakarsa, Rabu (6/12/2023).
Dia menjelaskan PD telah lama menganggur dan baru mendapat kerja sebagai pengemudi taksi baru-baru ini. Istrinya sempat bekerja, namun telah berhenti sejak empat bulan lalu. Hal ini yang ia duga membuat keluarga itu kesulitan ekonomi.
Titin mengaku tidak menyangka empat anak yang dulunya pernah bermain di teras rumahnya harus meninggal dengan cara seperti itu. Dia mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. "Saya lemes tadi, dulu biasa main di sini (menunjuk teras rumahnya)," katanya.
Ibu empat anak dirawat di rumah sakit...
Empat anak di bawah umur berinisial V (6 tahun), S (4 tahun), A (3 tahun), dan A (1 tahun) ditemukan meninggal dunia di sebuah kontrakan di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).
Jenazah korban ditemukan telah membusuk di dalam kamar dan diduga dibunuh ayah kandungnya sendiri berinisial PD (41 tahun). Ketua RT 04/03 Kelurahan Jagakarsa, Yakub mengatakan empat anak yang ditemukan meninggal di wilayahnya memang hanya tinggal bersama ayahnya PD (41 tahun).
Kondisi ini karena istri PD atau ibu dari empat anak tersebut sedang dirawat di rumah sakit karena diduga mengalami kekerasan dari suaminya pada Sabtu (2/12/2023).
Dia menjelaskan, PD dan istrinya diketahui sempat terjadi cek-cok yang membuat istri harus dirawat di rumah sakit. Istri PD, kata Yakub, bahkan ditemukan lemas dengan darah keluar dari mulut dan hidungnya usai mengalami kekerasan dari suaminya. Hal ini terjadi karena pelaku menduga istrinya berselingkuh.
"Cek-cok sudah dua kali sebenarnya. Terakhir Sabtu kemarin. Kalau sebelumnya minggu sebelumnya juga (cek-cok). Karena cemburu si suaminya, karena kalau kata suami, istrinya mungkin ya kita nggak tahu bener apa nggaknya," jelas Yakub di Jagakarsa, Rabu (6/12/2023).
Dugaan masalah ekonomi...
Dia menyebut pertengkaran antara PD dan istrinya telah terjadi sejak dua pekan ini. PD bahkan sempat dipanggil olehnya dan kondisi istri yang mengalami kekerasan juga diketahui oleh polisi.
"Waktu itu (Sabtu) polisi pingin lihat kondisi istrinya. Nah di situ keluar darah. Belum bisa ditanya apa-apa langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.
Yakub menduga cek-cok suami istri ini dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi. PD yang lama menganggur dan istri yang telah berhenti kerja memicu kondisi ini.
"Tadinya sih suaminya kerja, cuman menganggur pusing kali ya ekonomi. Anaknya empat masih kecil-kecil," ujarnya.