BPS: Masker Hingga Rokok Elektrik Masuk dalam Penghitungan Inflasi 2024

Ada 847 komoditas yang akan menjadi komponen indikator inflasi pada 2024.

Wihdan Hidayat / Republika
Warga membeli masker medis di penjual masker dadakan di Yogyakarta, Kamis (24/6).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan komoditas masker hingga peralatan rokok elektrik masuk dalam penghitungan inflasi 2024, seiring dengan konsumsi yang signifikan oleh masyarakat atas berbagai komoditas tersebut.

Baca Juga


"Adanya perubahan konsumsi masyarakat menyebabkan terdapat tambahan beberapa komoditas baru pada pengukur inflasi," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam acara Sosialisasi Hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Penambahan komoditas baru tersebut didapat dari hasil SBH 2022 yang dilakukan untuk memutakhirkan tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) 2024.

Selain masker dan peralatan rokok elektrik, Pudji menambahkan, terdapat 89 komoditas baru yang terpilih sebagai acuan penghitungan inflasi 2024. Antara lain tarif Lintas Rel Terpadu (LRT) dan Moda Raya Terpadu (MRT), hand sanitizer, kamera closed circuit television (CCTV), gas bumi rumah tangga, pemanas air, receiver TV, dan cairan vape.

Sebaliknya, terdapat 77 komoditas lama yang tidak kembali terpilih sebagai komoditas baru acuan penghitungan inflasi 2024. Antara lain beberapa jenis ikan segar, beberapa jenis ikan asin, lampu darurat, generator set (gen set) antena TV, pemutar Video CD (VCD) dan Digital Versatile Disk (DVD) playstation, organ atau piano, majalah, dan tabloid.

Ia mengatakan tidak terpilihnya lagi antena TV sebagai komoditas yang dihitung dalam inflasi lantaran masyarakat kini sudah beralih ke TV digital sehingga receiver TV yang menggantikan antena TV dalam komponen inflasi. Kemudian untuk playstation tidak terpilih kembali karena masyarakat cenderung memilih permainan daring saat ini. Begitu pula dengan majalah dan tabloid yang telah tergantikan oleh media elektronik.

"Untuk konsumsi komoditas yang dihapus memang karena sudah tidak signifikan lagi dalam SBH 2022," ucap dia.

Dengan adanya perubahan komoditas tersebut, Pudji mengungkapkan terdapat 847 komoditas yang akan menjadi komponen indikator inflasi pada 2024, dengan 758 komoditas lama yang terpilih kembali. Jumlah tersebut meningkat dari 835 komoditas pada SBH 2018 yang merupakan acuan inflasi saat ini.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler