Prof Quraish Shihab Jelaskan Perbedaan Antara Bani Israil dan Yahudi

Perbedaan antara Bani Israil dan Yahudi dijelaskan Prof Quraish Shihab.

Antara/Wahyu Putro A
Perbedaan antara Bani Israil dan Yahudi dijelaskan Prof Quraish Shihab. Foto: Prof Quraish Shihab
Rep: Andrian Saputra Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran kerap menyebut Bani Israil kepada kaumnya Nabi Musa. Lalu, Alquran juga menyebut Yahudi kepada keturunan-keturunan dari kaum Bani Israil. Apa bedanya Bani Israil dengan Yahudi?

Baca Juga


Zen Abdurrahman dalam Tanah yang Dijanjikan Milik Siapakah? yang diterbitkan penerbit IRCISOD menjelaskan bahwa bani Israil merupakan sebutan yang dinisbatkan oleh Allah untuk keturunan Nabi Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim. Isra' berarti hamba atau pasukan Allah SWT. Sebutan itu bermula dari pertengkaran sengit antara Nabi Yaqub dan saudara kembarnya Isu (Esau). 

Lalu, untuk menyelamatkan dirinya, Nabi Yakub berisra'. Maksudnya Nabi Yaqub berjalan pada malam hari ke negeri pamannya yang bernama Laban di Kampung Ur, Distrik Kildani, Irak. Karena melakukan Isra', Nabi Yaqub diberi sebutan Israel. Adapun kata Yahudi berasal dari penisbatan segolongan kaum kepada seorang putra Nabi Yaqub yang bernama Yehuda. Kedua belas anak Nabi Yaqub termasuk Nabi Yusuf disebut sebagai Bani Israil, meskipun sebutan Israil dinisbatkan kepada Nabi Yaqub. 

Bani Israil mengaku bahwa mereka merupakan bangsa terpilih, keturunan Nabi Ibrahim. Untuk mewujudkan keinginan itu Bani Israil berusaha meniadakan keturunan Nabi Ibrahim dari garis keturunan Nabi Ismail. Dengan meniadakan keturunan dari garis Ismail, mereka merasa sebagai bangsa terpilih yang paling berhak atas tanah Palestina dan sekitarnya. 

Sementara itu, pakar tafsir Alquran Prof Muhammad Quraish Shihab dalam kajian yang disiarkan melalui kanal Youtube Bayt Alquran (17/11/2023) menjelaskan bahwa ada tiga kaya yang digunakan Alquran untuk merujuk kepada keturunan Nabi Yaqub. Pertama, Bani Israil. Kata Bani Israil diulang sekitar 42 kali dalam Alquran. Selain itu, ada juga kata Israil yang diulang 3 kali. Kedua, Yahud yang merupakan keturunan Nabi Yaqub. Dan ketiga, kaya Ahlul Kitab. 

Sementara, untuk kata Yahud dalam Alquran..

Sementara, untuk kata Yahud dalam Alquran, merujuk kepada Yahuda salah satu dari 12 anak Nabi Yaqub. Kedua belas anaknya ini saling bertengkar, seperti dalam cerita Nabi Yusuf dalam Alquran. Keturunan dari Yahuda itulah yang dibicarakan oleh Alquran yang disebut Yahud. 

Kata Yahud ini bila digunakan oleh Alquran, bukan lagi menunjuk kepada mereka yang hidup sebelum masa Nabi Muhammad SAW yang ada Bani Israilnya itu, tetapi menunjuk pada umumnya mereka yang hidup pada masa Nabi Muhammad SAW. Contohnya Alquran surah Al-Maidah ayat 82.

۞ لَتَجِدَنَّ اَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الْيَهُوْدَ وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْاۚ وَلَتَجِدَنَّ اَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّا نَصٰرٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيْسِيْنَ وَرُهْبَانًا وَّاَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ

Artinya, "Pasti akan engkau dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Pasti akan engkau dapati pula orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani.” Hal itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan rahib, juga karena mereka tidak menyombongkan diri.”

Adapun Bani Israil yang berbicara tentang keturunan Nabi Ya’qub itu, ada yang baik ada yang buruk. Namun, jika kata yang digunakan adalah Yahud, pasti menunjukkan celaan. Hal ini sebagaimana terdapat dalam Alquran surat al-Maidah ayat 64 berikut. seperti ayat: wa qâlatil-yahûdu yadullâhi maghlûlah, ghullat aidîhim wa lu‘inû bimâ qâlû,…(QS. Al-Maidah: 64).

وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ يَدُ اللّٰهِ مَغْلُوْلَةٌۗ غُلَّتْ اَيْدِيْهِمْ وَلُعِنُوْا بِمَا قَالُوْاۘ ...

Artinya, "Orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu (kikir).” Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu. Mereka dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan..."

Alquran menggunakan kata Yahid...

Alquran menggunakan kata Yahid, sebagaimana ayat di atas, untuk menunjuk kaum keturunan Yahuda, tidak lagi menunjuk kepada keturunan Nabi Ya’qub yang bersifat buruk. 

Adapun istilah ahlul kitab itu penganut kitab suci yang di dalamnya termasuk Nasrani dan orang-orang Yahudi. Mereka itu oleh Alquran dikatakan laisu sawa, tidak sama mereka itu, ada yang baik.

Dapat dipahami bahwa bila Alquran menggunakan kata Ahlul Kitab, maka itu ada yang baik. Tapi kalau menggunakan kata Yahud, itu pasti buruk. 

Lalu siapa yang dimaksud Yahudi? Prof Quraish Shihab menejalaskan yaitu penganut agama Yahudi, walaupun dia bukan keturunan Yahuda yang menganut agama Yahudi. Itu dikatakan demikian karena ada orang-orang yang menganut agama Yahudi yang sebenarnya bukan dari Bani Israil, walaupun sedikit sekali, karena agama Yahudi bukan agama dakwah. Mereka hanya mau sendiri saja sebagai orang-orang yang dicintai Allah. Hal ini terekam dalam Alquran surah Ali Imran ayat 24 berikut.

ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ اِلَّآ اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۖ وَّغَرَّهُمْ فِيْ دِيْنِهِمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ

Artinya, "Demikian itu disebabkan bahwa mereka berkata, “Api neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hitungan hari saja.” Mereka teperdaya dalam agamanya oleh apa yang selalu mereka ada-adakan."

Infografis Keutamaan 10 Surat dalam Alquran - (Dok Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler