TPN Sesalkan 70 Baliho Hilang Saat Kunjungan Mahfud MD di Banten
TPN menyesalkan sebanyak 70 baliho hilang saat kunjungan Mahfud MD di Banten.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyesalkan hilangnya lebih dari 70 alat peraga kampanye menyambut kedatangan calon wakil presiden Mahfud Md di Banten.
"Kemarin ada spanduk 70 spanduk untuk menyambut kedatangan Pak Mahfud di Banten di pasang pada siang hari, tetapi pada pukul 03.00 WIB sudah hilang," kata Direktur Hukum dan Kajian Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy, Kamis (14/12/2023).
Sehari setelah mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo hadir dalam debat calon presiden di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Mahfud Md, hadir di sejumlah titik di Banten, antara lain menghadiri Seminar Kebangsaan di Universitas Faletehan, Serang, dialog dengan tokoh masyarakat Banten di Lebak, serta dialog dengan ulama se-Banten di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum, Pandeglang.
Ronny mengatakan puluhan spanduk dan alat peraga lain yang dipasang di Banten untuk menyambut kedatangan Mahfud Md lenyap. Informasi yang didapat dari Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud di Banten, 70 spanduk yang dipasang M3CB untuk menyambut Mahfud Md di area Cidahu, hilang.
Cidahu merupakan kawasan kediaman ulama kharismatik Banten, KH. Abuya Muhtadi Dimyati. Kiai yang karib disapa Abuya Dimyati ini beberapa saat lalu mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar-Mahfud bersama Dewan Pimpinan Pusat Majelis Muzakarah Muhtadi Cidahu, Banten (M3CB) di Majelis Cidahu, Desa Tanagara, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang.
Dalam deklarasi tersebut, Abuya Muhtadi mengatakan dukungan terhadap Ganjar-Mahfud merupakan hasil rapat bersama DPP M3CB. Selain di Cidahu, lebih dari 70 spanduk yang dipasang di Universitas Falatehan juga raib. Padahal, menurut TKD Ganjar-Mahfud di Banten, spanduk-spanduk itu hilang saat dini hari pada pukul 03.00 WIB.
Ronny menjelaskan spanduk-spanduk yang memuat gambar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud Md itu hilang secara serentak. Ia pun mempertanyakan siapa pihak-pihak yang mampu melakukan hal tersebut.
“Isinya foto Pak Ganjar dan Pak Mahfud pada jam 3 pagi hilang. Ini kita bertanya-tanya siapa yang bisa melakukan ini kan karena pada pagi hari dan langsung serentak 70 spanduk kami hilang,” ujarnya heran.
Senada dengan Ronny, Ketua TPD Ganjar-Mahfud Banten, Rano Karno menyayangkan hilangnya alat peraga kampanye dalam rangkaian kegiatan Prof. Mahfud Md di Banten hari ini.
"Kami percaya, demokrasi menjadi jalan yang harus kita pegang sekuat-kuatnya dengan menghormati keanekaan, merawat ragam sikap dan pikiran. Intimidasi dan cara-cara curang seperti ini tidak boleh diteruskan," ujar Rano.