Posisi Ganjar Dinilai Dilematis Saat Debat Capres

Panggung debat capres dinilai direbut oleh Anies dan Prabowo untuk saling serang.

Republika/Thoudy Badai
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) bersama caprea nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) saling menyanggah pendapat saat sesi debat perdana Calon Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik. Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.
Rep: Wahyu Suryana Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai, debat capres pertama sukses memecah kebuntuan yang ada selama ini. Tapi, ia melihat, posisi Ganjar cenderung dilematis, tidak seperti Anies maupun Prabowo.

Baca Juga


"Panggung ini diambil Anies dan Prabowo untuk saling serang," kata Pangi kepada Republika, Rabu (13/12).

Meski begitu, ia menekankan, Ganjar memiliki beberapa poin yang bagus. Salah satunya soal pemberantasan korupsi karena Ganjar ingin tidak cuma memenjarakan, tapi memiskinkan dan menaruh mereka di Nusakambangan.

Sayangnya, ia merasa, posisi Ganjar dilematis karena tidak tegas untuk keberlanjutan dan tidak pula perubahan. Sedangkan, baik Anies maupun Prabowo, sudah memiliki posisi yang tegas, perubahan dan keberlanjutan.

"Karena, tantangan perubahan Anies, dia harus berpikir keras mengkritik, mengevaluasi, menyerang Prabowo," ujar Pangi.

Namun, Direktur Eksekutif Voxpol itu berpendapat, Anies memiliki kontak atau nuansa kebatinan karena yang mengusungnya di DKI Jakarta tidak lain Prabowo. Karenanya, Pangi melihat, Anies masih memiliki sedikit beban.

Di sisi lain, Prabowo yang mengusung keberlanjutan memang harus tampil menyerang Anies yang mengusung perubahan. Sedangkan, Ganjar yang masih belum tegas terlihat sangat problematis dengan posisinya sendiri.

"Ini yang saya lihat posisi Ganjar sangat tidak diuntungkan karena serba salah, serba sulit," kata Pangi.

Terlepas dari itu, ia menambahkan, debat capres perdana pada Selasa malam cukup memecah kebuntuan karena lebih cair. Sebab, ada kelucuan, ada gimik, ada saling mengkritik, saling mengevaluasi, bahkan ada saling sindir.

Salah satunya yang menarik perhatian tidak lain ketika Prabowo mencoba menyerang Anies yang mengkritik demokrasi di era Presiden Jokowi. Tapi, dikembalikan Anies dengan mengatakan Prabowo tidak tahan jadi oposisi.

"Tapi, tiga capres kita jiwa besar semua," ujar Pangi. 

Jadwa dan Tema Debat Pilpres 2024 - (Infografis Republika)

 

 

 

Pengamat politik yang juga Direktur Pascasarjana pada Universitas Muhammadiyah Kupang Dr. Ahmad Atang, MSi mengatakan secara keseluruhan proses debat perdana capres di KPU pada, Selasa (12/12/2023) lalu menunjukkan posisi Ganjar Pranowo lebih baik dibandingkan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

"Dilihat dari penampilan debat pertama capres dengan mengangkat tema hukum, pemerintahan, demokrasi, pemberantasan korupsi, HAM dan toleransi cukup menarik, apalagi pertanyaan yang rancang oleh panelis memiliki bobot ilmiah namun tetap dibingkai oleh empirical problem. Tampilan ketiga capres memiliki plus-minus," kata Ahmad Atang di Kupang, Kamis (14/12/2023).

Menurut dia, capres nomor 1 Anies Baswedan terlihat over confident sehingga jawabannya cenderung mendikte dan menggurui bahkan terkesan meremehkan dua capres lain. Hal ini wajar karena Anies Baswedan tidak memiliki ikatan emosional dengan kekuasaan dan tidak memiliki beban apapun.

Sementara capres nomor urut 2, Prabowo Subianto cukup percaya diri namun tidak mampu mengontrol emosi. Materi debat membuat posisi Prabowo menjadi dilematis soal HAM, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi karena terkait masa lalu Prabowo dan Jokowi efek justru jadi blunder. Prabowo selalu kehabisan argumen untuk mematahkan serangan Paslon lain.

Sementara capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo sangat menguasai materi debat dan tampilan tanpa beban. Pertanyaan dan jawaban dielaborasi cukup baik dan tidak abu-abu, lebih realistis dan terukur.

Dia mengatakan, jika lihat dari kepentingan publik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap materi debat, maka problem kita disoal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang perlu mendapatkan atensi calon presiden. Ganjar beberapa kali mengambil contoh dari NTT, sehingga hal ini dapat memberikan dampak elektoral.

Komik Si Calus : Debat - (Republika/Daan Yahya)

 

 

Ganjar Pranowo mengatakan suasana debat pertama capres Pemilu 2024 di Jakarta, Selasa malam (12/12/2023), berlangsung asyik. Meskipun, ada hal yang menurutnya masih kurang.

"Asyik itu saya bisa mengekspresikan dengan enak, begitu, ya, untuk kami sampaikan," kata Ganjar, Rabu.

Hal yang kurang selama debat pertama capres tersebut menurut Ganjar adalah kesempatan untuk mendalami tema debat. Selain itu, Ganjar merasa capres lain kurang dalam menjawab pertanyaan tertutup darinya.

"Saya ingin mendalami (tema debat), tetapi umpama saya bertanya, mereka menjawab, klarifikasi, menjawab lagi, hanya dua. Padahal, saya ingin begini, Saya hanya ingin mendapatkan jawaban tegas dari Saudara, ya atau tidak. Nah, itu tidak bisa didapatkan," kata Ganjar.

Dia mengatakan pertanyaan tertutup, dengan jawaban ya atau tidak, dapat memberikan jawaban tegas yang sangat dinantikan oleh publik dari para calon pemimpin bangsa.

"Maksud saya, publik kami suguhkan pada sebuah sikap yang tidak ragu-ragu. Itulah yang kemudian, ya, tadi malam (Selasa, 12/12/2023) pertanyaan-pertanyaan itu mungkin tidak ada kepuasan jawaban di publik," kata mantan gubernur Jawa Tengah itu.

Meski demikian, Ganjar mengapresiasi program debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena berupaya mengakomodasi berbagai tema dan isu yang menjadi sorotan publik dalam waktu sangat terbatas.

"Tetapi sebagai awal, sih, oke, ya," ujar Ganjar.

Elektabilitas Parpol Berdasarkan Survei Desember 2023 - (infografis Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler