Berikan Asistensi Ekspor, Bea Cukai Dukung Pemberdayaan UMKM
Contoh fasilitas nonfiskal yang disediakan ialah pembinaan UMKM melalui Klinik Ekspor
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai industrial assistance, Bea Cukai mengemban misi untuk mengawal ekspor nasional melalui dukungan pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dukungan yang diberikan berupa pembinaan atau asistensi sehingga UMKM dapat melakukan ekspor.
“Bea Cukai menyediakan berbagai fasilitas kemudahan ekspor bagi UMKM yang terdiri dari fasilitas fiskal dan nonfiskal. Contoh fasilitas nonfiskal yang kami sediakan adalah pembinaan UMKM melalui Klinik Ekspor,” ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar, pada Jumat (15/12/2023).
Encep mengatakan, Bea Cukai telah memberikan pembinaan mengenai tata laksana ekspor melalui unit vertikalnya, salah satunya adalah Bea Cukai Pangkalan Bun. Bea Cukai Pangkalan Bun memberikan asistensi dan bimbingan teknis kepada 15 pelaku UMKM dan perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Kotawaringin Barat, di Hotel Arsela Pangkalan Bun, pada Senin (11/12/2023).
Kegiatan asistensi UMKM ini diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kotawaringin Barat yang bertujuan untuk memberdayakan UMKM agar dapat meningkatkan daya saing.
Lebih lanjut Encep mengatakan bahwa dukungan terhadap UMKM untuk ekspor juga dilaksanakan oleh Bea Cukai Yogyakarta. Bea Cukai Yogyakarta turut hadir pada Dialog Interaktif Ekspor Ekonomi Kreatif 2023-2024 yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gabungan Perusahan Ekspor Indonesia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (GPEI DIY), pada Kamis (7/12/2023).
GPEI merupakan wadah para eksportir dan calon eksportir yang akan melakukan eksportasi ke luar negeri untuk mendapatkan wawasan tentang ekspor. Tujuan utama dari organisasi ini adalah mengembangkan ekspor nasional melalui bantuan pemasaran dan administrasi ekspor.
“UMKM diharapkan dapat berperan secara signifikan dalam penguatan struktur ekonomi daerah maupun nasional. Tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, UMKM juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan global,” pungkas Encep.