Kisah Mukhairiq, Rabi Yahudi Pembela Rasulullah dalam Perang Uhud

Di antara kisah Mukhairiq, ia adalah seorang rabi, alim, dan kaya.

Arab News
Ilustrasi.
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perang Uhud terjadi pada tahun ke 2 hijriyah. Perang Uhud terjadi setelah Perang Badar di mana kaum kafir Quraisy amat sangat mendendam kepada Rasulullah SAW dan kaum Muslimin.

Perang Uhud merupakan pertempuran yang tidak seimbang antara pasukan Muslim dan kaum kafir Quraisy yang dibantu oleh Yahudi.

Menurut Ibnu Hisyam dalam buku Syirah Nabawiyah, ketika Islam sudah menyebar di Madinah, para rabi Yahudi melancarkan permusuhan terhadap Rasulullah karena kezaliman, kedengkian, dan dendam mereka. Mereka dengki karena Allah mengangkat Rasul-Nya dari kalangan bangsa Arab.

Dukungan bagi mereka datang dari sejumlah tokoh Aus dan Khazraj yang masih mempertahankan kejahiliyahannya, bahkan menggabungkan diri dengan mereka. Para tokoh itu orang-orang yang munafik.

Mereka masih memeluk agama nenek moyang yang mengusung kemusyrikan dan mendustakan hari kebangkitan. Namun, gelombang Islam yang menyapu kaum dan negeri mereka memaksa mereka  ikut menampilkan identitas Islam.

Baca Juga


Padahal perilaku mereka...

Padahal perilaku mereka mencerminkan kemunafikan. Hawa nafsu mereka bersama orang-orang Yahudi karena sebenarnya mereka mendustakan Nabi SAW dan mengingkari Islam.

Para rabi Yahudi saat itu adalah orang-orang jahat yang memusuhi Rasulullah dan para sahabatnya. Mereka juga banyak bertanya dan mengobarkan kejahatan kepada Islam, kecuali Abdullah bin Salam dan Mukhairiq.

Di antara kisah Mukhairiq, ia adalah seorang rabi dan alim. la kaya raya dan memiliki banyak harta berupa pohon kurma. Ia mengetahui nubuwah Rasulullah berikut ciri-cirinya berdasarkan pengetahuannya. Sayangnya, ia terlalu mencintai agamanya dan tetap berpegang padanya.

Suatu ketika Perang Uhud meletus dan secara kebetulan perang ini terjadi pada hari Sabtu. Ia berkata, "Saudara-saudara Yahudi, kalian pasti sudah tahu bahwa kemenangan Muhammad atas diri kalian sudah pasti.” Orang-orang Yahudi berkata, "Sesungguhnya, hari ini adalah hari Sabtu."

Mukhairiq berkata, "Tidak ada hari Sabtu bagi kalian!" la mengambil senjatanya lalu keluar menyongsong Rasulullah di Uhud. la berjanji kepada kaumnya yang berada di belakangnya, "Jika hari ini aku tewas, seluruh hartaku menjadi milik Muhammad. Ia boleh melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadanya.”

Kemudian, perang pun berkecamuk...

Kemudian, perang pun berkecamuk dengan dahsyat. Mukhairiq ikut bertempur hingga ia terbunuh. Berdasarkan kisah yang sampai kepada Ibnu Ishaq, Rasulullah bersabda, "Mukhairiq adalah sebaik-baik Yahudi."

Terdapat perbedaan pendapat tentang keislaman Mukhairiq. Sebagian menyebutkan Mukhairiq tetap menjadi seorang rabi Yahudi dan sebaik-baiknya Yahudi. Sebagian yang lain berpendapat, Mukhairiq telah masuk Islam.

Sebagaimana disebutkan oleh Abdullah Asy-Syaqawi dalam kitab Al Yahud fi as sunnah Al Muthahharah. Disebutkan bahwa Mukhairiq masuk Islam, itu yang mendorongnya berperang bersama kaum Muslimin dan menyedekahkan semua hartanya meskipun harta itu banyak, padahal orang-orang Yahudi itu amat sangat cinta kepada harta dan sibuk dengan urusan duniawi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler