JK Dukung AMIN di Pilpres 2024, Cak Imin: Alhamdulillah Jadi Semangat Anies dan Saya
Dukungan JK untuk AMIN mendorong semangat Anies dan dirinya dalam kontestasi pilpres.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku bergembira atas adanya dukungan resmi dari mantan wakil presiden (wapres) RI Jusuf Kalla atau JK terhadap Anies-Imin 'AMIN' yang disampaikan pada Selasa (19/12/2023). Imin menyebut sempat khawatir terhadap pilihan politik JK.
"Pak JK, hari Senin sempat kita khawatir karena lama enggak ada keputusan dari beliau, jadi membahagiakan sekali kita tunggu-tunggu karena saya khawatir berubah," kata Cak Imin kepada wartawan, Selasa (19/12/2023) malam.
Cak Imin menyebut, dukungan JK untuk AMIN dinilai mendorong semangat Anies dan dirinya dalam kontestasi politik tahun depan. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengatakan bahwa dukungan JK bisa memperkuat suara pemilih di berbagai wilayah di Indonesia.
"Alhamdulillah itu jadi semangat saya, semangat Mas Anies, tentu Pak JK ini biasanya kalau sudah menentukan pilihan akan mampu menggerakkan terutama seluruh kekuatan yg dimiliki Pak JK, baik di Jawa maupun di luar Jawa," tutur dia.
Co-kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN Sudirman Said mengatakan, dukungan JK terhadap AMIN itu disampaikan saat JK menghadiri acara silaturahmi dengan komunitas relawan dan pimpinan partai pengusung dan pendukung, dan tokoh-tokoh masyarakat Sumatera Selatan (Sulsel). Dalam kesempatan itu, JK menyatakan pilihan pribadinya untuk memberikan dukungan kepada pasangan Anies-Imin.
"Beliau menekankan perlunya berhati-hati dalam memilih pemimpin. Terlebih lagi pemimpin nasional. Harus benar benar diperhatikan rekam jejak, pengalaman, kompetensi, intelektual, dan integritas," ujar Sudirman.
Sebelumnya diketahui, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla atau JK resmi mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' dalam Pilpres 2024. JK menilai pasangan AMIN merupakan pemimpin yang tepat untuk Indonesia ke depan. Hal itu dikonfirmasi oleh Juru Bicara JK, Husain Abdullah.
"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa (19/12/2023) di Makassar, M. Jusul Kalla menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," kata Husain dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Husain menjelaskan, bahwa selama ini JK menyampaikan dirinya tidak memihak alias netral. Meski begitu, Husain menyebut, wapres RI ke-10 dan 12 itu mengaku tetap punya pandangan politik.
"Pak JK tentunya memiliki pilihan politik. Dan berdasarkan track record Anies Baswedan yang ia ketahui, Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan. Bagi JK yang dua priode menjabat sebagai Wapres RI untuk dua presiden berbeda, Anies adalah murid politiknya," terangnya.
Anies dinilai memiliki keluasan pengetahuan, pengalaman, kejujuran, serta integritas. Eks Gubernur DKI Jakarta itu dianggap memiliki keunggulan di aspek-aspek tersebut sehingga layak untuk dipilih.
Husain melanjutkan, JK tidak ingin mengomentari calon lainnya. Tetapi dirinya memberikan edukasi dan tips memilih presiden agar rakyat memilih yang etikanya baik, tidak pemarah, dan jika dikritik terbuka serta bisa menerima dan tenang.
Sebab, lanjutnya, di mata Jusuf Kalla, seorang pemimpin tidak boleh pemarah karena yang pemarah dapat membahayakan bangsa yang secara historis pernah diwarnai konflik dalam negeri, seperti di Papua, Aceh, Poso, Ambon dan di Kalimantan.
"Seorang pemimpin juga harus adil agar dapat memakmurkan rakyatnya. Seorang pemimpin harus mengerti ekonomi dasar. Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut. Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar dan penuh perhitungan," jelasnya.
"Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat," lanjutnya.