Partisipasi Pemilih di Kaltim Turun

Partispasi pemilih lebih besar pada Pilpres dan Pileg dibanding Pilkada.

network /Rudi
.
Rep: Rudi Red: Partner
Warga menggunakan hak pilihnya.

KALTIMTARA, REPUBLIKA – Tingkat partisipasi pemilih di Kaltim dalam Pemilu masih di bawah target Kementerian Dalam Negeri, yang dipatok sebesar 77,5 persen. Adapun partisipasi di Kaltim pada Pilpres 2019, masih berada di kisaran 75 persen.


Adapun partisipasi pemilih di Pilkada 2020, sebesar 61 persen. Tingkat partisipasi Pilpres, masih lebih tinggi dibanding Pilkada. Tapi capaiannya masih di bawah rerata nasional. Hal itu diungkap Kepala Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik (kesbangpol), Sufian Agus.

Meski begitu, tercatat empat daerah yang mampu melampaui angka partisipasi nasional. Seperti Bontang sebesar 83,43 persen, Balikpapan sekitar 79,80 persen, lalu Penajam Paser Utara sebesar 81,96 persen, dan Kutai Timur 78,88 persen.

Jika dirata-rata seluruh kota/ kabupaten di Kaltim, masih di bawah nasional. Untuk itu penurunan partispasi pemilih menjadi catatan penting dalam penyelenggaraan Pemilu tahun 2024.

“Dari data yang kami paparkan ada penurunan partisipan pemilih, ketimbang Pileg dan Pilpres” ujarnya.

Agus mengatakan penurunan tersebut jadi catatan penting. Sebab harusnya tingkat partisipasi pemilih Pilkada harus lebih tinggi dibanding Pileg dan Pilpres. Melihat data-data itu ia sempat mengaku heran. Musbabanya justru Pilkada yang menurutnya lebih berdampak langsung bagi daerah. Tapi rendah.

Ia menjelaskan faktor-faktor yang membuat penurunan angka partispan pemilih. Salah satunya letak TPS yang berjauhan. Mayoritas ada di Kukar.

Agus mengilustrasikan, misalnya pemilih bekerja di perusahaan A, tapi TPS nya berada dekat perusahaan B yang jarak tempuhnya berkilo-kilometer.

Ia menjelaskan faktor lain yang menyebabkan menurunnya partisipasi pemilih. Salah satunya pandemi yang berbarengan dengan Pilkada tahun 2020. Banyak pemilih muda yang belajar di luar daerah enggan pulang kampung lantaran PPKM.

Faktor berikutnya keberadaan calon tunggal. Disinyalir adanya kotak kosong membuat para pemilih enggan menuju TPS. Sebab mereka beranggapan jika calon tunggal sudah pasti akan menang. Calon tunggal itu pernah terjadi pada Pilkada Balikpapan 2020.

Agus memastikan target partisipasi pemilih yang ditetapkan Kesbangpol Kaltim sesuai target Kementerian Dalam Negeri. “Target kita mengacu dari yang diberikan oleh Kemendagri yaitu sebesar 77,5 persen dari keseluruhan jumlah penduduk tapi kalau bisa lebih itu jauh lebih baik,” katanya.

Ia berharap target itu bisa menjadi referensi bagi para calon kepala daerah dan partai politk, agar sama-sama menaikan angka partisipasi pemilih.

Editor: Rudi Agung

sumber : https://kaltimtara.republika.co.id/posts/255387/partisipasi-pemilih-di-kaltim-turun
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler