Fans K-Pop Ambil Sikap, Minta Idol tak Promosikan Produk Terafiliasi Israel

Idol K-pop seolah dijadikan media untuk mempromosikan produk terafiliasi Israel.

EPA-EFE/ANDY RAIN
Logo McDonalds. McD menjadi salah satu produk yang diboikot. Fans K-pop minta idol tak mempromosikan produk terafiliasi Israel.
Rep: Rahma Sulistya Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramai idol K-pop disoroti karena mempromosikan produk-produk yang berafiliasi dengan Israel. Hal tersebut membuat fandom idol K-pop meminta agensi untuk lebih bijak ketika hendak bekerja sama iklan, fandom ingin artis idola mereka tidak mendukung genosida Israel. 

Baca Juga


Israel telah menyerang Palestina hingga menewaskan lebih dari 20 ribu orang, termasuk anak-anak dan perempuan. Seruan boikot terhadap produk-produk yang terang-terangan mendukung Israel, atau yang berafiliasi dengan negara zionis itu, pun telah dilakukan.

Baru-baru ini, beberapa idol K-pop tampak terang-terangan mempromosikan produk yang masuk dalam daftar boikot, yakni Starbuck dan McDonalds. Mereka mempromosikan dalam satu waktu yang bersamaan, ini dianggap oleh semua orang sebagai iklan.

Ada juga yang menyebut produk-produk tersebut sengaja menggaet idol K-pop karena mengetahui besarnya pengaruh mereka. Namun yang terjadi justru sebaliknya. 

Fandom menyuarakan agar idol mereka tidak ikut terlibat dalam perusahaan yang berafiliasi dengan Israel. “Halo PLEDIS, Kami tidak ingin Seventeen mengasosiasikan atau mempromosikan Starbucks, atau perusahaan mana pun yang mendanai genosida di Palestina. Harap perhatikan kekhawatiran kami,” tulis semua fans Seventeen. Kalimat ini diunggah oleh banyak akun hingga trending X dengan hastag Pledis.

“SCOUPS, KAMI TIDAK BENCI SEVENTEEN, KAMI TIDAK BENCI HOSHI, KAMI BENCI STARBUCKS KARENA MEREKA TERKAIT DENGAN GENOSIDA. TOLONG INI NIAT KAMI YANG SEBENARNYA, KAMI TIDAK INGIN KALIAN SEMUA MENJADI BAGIAN DARI MEREKA,” tulis semua fans Seventeen. Pledis merupakan label rekaman yang menaungi Seventeen, sementara Scoups merupakan leader dari grup Seventeen.

 

Berikutnya, fandom Stray Kids juga memberi ultimatum pada label Jype agar melindungi idol mereka, untuk tidak bekerja sama dengan perusahaan terafiliasi Israel. “Halo JYPE. Kami TIDAK ingin Stray Kids atau artis mana pun mengasosiasikan atau mempromosikan Starbucks, McDonalds, Disney. Perusahaan-perusahaan tersebut mendanai genosida di Palestina. Harap perhatikan kekhawatiran kami,” tulis semua fans hingga hastag Jype_Boycott_Genocide trending X.

“Halo YG Entertainment. Kami tidak ingin Winner mengasosiasikan atau mempromosikan Starbucks, McDonald's, atau perusahaan mana pun yang mendanai genosida di Palestina. Harap perhatikan kekhawatiran kami,” tulis semua fans Winner.

“Halo YG Entertainment. KAMI TIDAK INGIN TREASURE, BLACKPINK, BAHKAN BABYMONSTER DAN ARTIS KALIAN MEMPROMOSIKAN STARBUCKS/MCD. MEREKA AKAN DIDUKUNG GENOSIDA OLEH ISRAEL!!! INI TENTANG KEMANUSIAAN!!!!” tulis fans.

“KEPADA SELURUH TREASURE MAKER. Saat ini brand zionis sedang mengincar idola K-pop untuk melakukan softselling produknya, kami mengundang Anda untuk email massal atau Twitter agar YG Entertainment atau Treasure tidak terlibat dalam mendukung produknya,” tulis fans Treasure.

“Halo BIGHIT MUSIC. Kami tidak ingin BTS & TXT mengasosiasikan atau mempromosikan Starbucks, McDonald's, atau perusahaan mana pun yang mendanai genosida di Palestina. Harap perhatikan kekhawatiran kami,” tulis semua fans dengan kalimat serupa.

Hastag Boikot juga menjadi trending X, namun sayang menjadi ajang fanwar, seolah mereka khawatir jika idola mereka diboikot karena bekerja sama dengan brand terafiliasi Israel. Faktanya, memang ada beberapa idol K-pop yang memang bekerja sama dengan brand pendukung Israel.

Seperti BTS yang akan menayangkan film dokumenternya BTS Monuments: Beyond The Star yang akan ditayangkan di Disney+, ini pun sudah mendapat seruan boikot termasuk dari Army sendiri. Mereka juga menegaskan bahwa mereka bukan membenci idol mereka, melainkan membenci kerjasama yang dilakukan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler