Apa Itu Briket Arang yang Diduga Tewaskan Aktor Parasite?

Sun Kyun ditemukan tewas di samping briket batu bara atau arang di dalam mobilnya.

Seo Dae-youn/Yonhap via AP
Anggota tim Investigasi TKP Korea menyelidiki lokasi aktor Korea Selatan Lee Sun-kyun ditemukan tidak sadarkan diri di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 27 Desember 2023. Lee dari film pemenang Oscar
Rep: Santi Sopia Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Parasite Lee Sun Kyun ditemukan meninggal di dalam mobil pada Rabu (27/12/2023). Laporan identitas Sun Kyun telah dikonfirmasi oleh kepolisian setempat.

Baca Juga


Sun Kyun ditemukan tewas di samping briket batu bara atau arang di dalam mobilnya. Hal itu diduga kuat sebagai cara aktor Coffee Prince itu nekat menghabisi nyawa sendiri dengan menghirup asap beracun.

Briket batu bara merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari batu bara. Briket batu bara ketika dibakar diketahui dapat berakibat fatal ketika dihirup dalam jangka waktu satu hingga dua jam. Hal ini dikarenakan konsentrasi karbon monoksida yang meningkat secara bertahap saat pembakaran briket batu bara.

Bunuh diri dengan pembakaran arang adalah dengan cara membakar arang di ruangan atau area tertutup. Kematian terjadi karena keracunan karbon monoksida.

Saat arang terbakar, konsentrasi karbon monoksida (CO), yang dihasilkan oleh pembakaran karbon yang tidak sempurna, secara bertahap meningkat. Konsentrasi CO sebesar satu bagian per seribu dapat berakibat fatal jika terhirup dalam jangka waktu dua jam.

Salah satu kasus bunuh diri paling awal yang diketahui dengan menghirup asap arang mungkin terjadi pada Seneca pada tahun 65 M, yang dipaksa bunuh diri oleh Kaisar Nero. Porcia Catonis putri Cato Muda dan janda Marcus Junius Brutus, secara resmi meninggal karena menelan batu bara panas, yang mungkin merupakan eufemisme untuk bunuh diri dengan membakar arang.

Amédée Berthollet putra Claude Louis Berthollet, diduga meninggal dengan cara ini pada tahun 1811. Metode bunuh diri juga muncul dalam literatur abad kesembilan belas seperti The Wandering Jew (1844) karya Eugène Sue. Cara ini pun masih terus bisa ditemukan di era modern sampai saat ini.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler