Penemuan di Bidang llmu Kedokteran dan Farmasi pada Era Keemasan Islam 

Peradaban Islam merupakan rujukan Barat mengembangkan kedokteran dan farmasi.

Republika TV
Khazanah keilmuan dan budaya Islam
Rep: Fuji Eka Permana Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Abu Bakar Ar-Razi merupakan dokter Muslim terbesar dan guru besar dalam ilmu kedokteran bagi dunia Islam dan Eropa. Nama panjangnya Abu Bakar Muhammad bin Zakariya Ar- Razi. Dalam bahasa Latin, nama panggilannya Ar-Razi telah dirubah menjadi Rhazes. 

Baca Juga


Abu Bakar Ar-Razi dilahirkan di provinsi Rayy, Iran, pada tahun 240 Hijriyah atau sekitar tahun 854 Masehi. Tidak banyak diketahui kisah masa kecilnya, tapi diketahui bahwa Abu Bakar Ar-Razi belajar dasar-dasar filsafat dan ilmu-ilmu kedokteran, kemudian pindah ke Baghdad untuk melanjutkan pendidikannya.

Abu Bakar Ar-Razi memiliki penemuan ilmiah besar dalam bidang kedokteran dan kimia. Dia memiliki hasil studi penting dan bernilai dalam bidang filsafat. Dia menulis sekitar 200 buku. Dilansir dari buku 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah Islam karya Muhammad Gharib Gaudah diterjemahkan Muhyiddin Mas Rida Lc dan diterbitkan Pustaka Al-Kautsar.

llmu Kedokteran dan Farmasi

Abu Bakar Ar-Razi menguasai masalah-masalah kedokteran dan farmasi. Dia tidak hanya mempelajari kedokteran Arab dan Yunani seperti para ilmuwan Muslim lainnya, dia juga menambah pengalamannya dengan mempelajari kedokteran lndia. 

Disamping itu, Abu Bakar Ar-Razi sangat berpengalaman dalam bidang kimia. Sehingga dia memiliki kemampuan khusus dalam bidang kedokteran yang tidak dimiliki oleh para ilmuwan lainnya. Itu semua telah mendorongnya mewujudkan berbagai penemuan besar berikut ini.

Abu Bakar Ar-Razi menemukan pengaruh faktor kejiwaan dalam mengobati berbagai penyakit pada anggota tubuh. Dia memperingatkan pentingnya menghidupkan keadaan jiwa ketika menyampaikan nasihatnya kepada para dokter dalam buku-bukunya. Salah satu cara menghidupkan keadaan jiwa yakni dengan mengikutsertakan orang yang sakit bermain dengan orang yang sehat.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Abu Bakar Ar-Razi merupakan pelopor dalam bidang klinik kedokteran dan orang yang pertama kali melakukan eksperimen pengobatan kepada hewan sebelum dipraktikkan kepada manusia. Metode inilah yang hingga sekarang menjadi pedoman terpenting bagi kedokteran modern. Bahkan dia juga melakukan eksperimen kepada dirinya sendiri.

Abu Bakar Ar-Razi mengarang beberapa buku dalam ilmu anatomi yang menunjukkan pada eksperimen dan pengalaman ilmiah yang dilakukannya. Pengalaman ilmiahnya dalam ilmu anatomi ini kemudian dipadukan dengan ilmu-ilmu kedokteran dan kimia. Sehingga antara satu dan lainnya saling menyempurnakan dan bersinergi. Hal seperti ini jarang sekali ditemukan pada para dokter yang mempelajari ilmu anatomi dan fisiologi, disamping pengetahuannya dalam bidang kedokteran secara umum. 

Abu Bakar Ar-Razi menemukan pengaruh alergi atau hipersensitif pada sebagian orang sakit, sekalipun dalam bukunya dia tidak menggunakan kata "alergi" seperti yang kita gunakan sekarang. Dia sudah mengetahui gejalanya, tetapi tidak mengetahui penyebutannya seperti pada masa sekarang. Namun dia mensifatinya dengan jelas yang menunjukkan pada keadaan seperti alergi.

Abu Bakar Ar-Razi mampu membedakan antara penyakit cacar biasa dengan cacar air pada masa sakit pertama yang hampir serupa pada dua gejala ini. Dia menulis tesis yang sangat berharga dalam hal ini. Ini merupakan penemuan ilmiah yang besar, terutama karena sebelum masa sekarang, penyakit cacar air banyak menyerang anak-anak. Sedangkan cacar biasanya menyebar dengan cara menular seperti wabah dan tidak membiarkan seorang pun kecuali dalam keadaan ayan. 

Abu Bakar Ar-Razi adalah dokter yang pertama kali membedakan antara mulas di usus kecil dengan gangguan usus besar.

 

Abu Bakar Ar-Razi juga unggul dalam bidang kedokteran dan operasi mata. Dia menulis buku dalam kedokteran mata yang berhubungan dengan anatomi mata dan penyakit-penyakit yang menyerangnya, serta operasi yang harus dilakukan padanya dengan menggunakan peralatan khusus.

 

Abu Bakar Ar-Razi menemukan pengaruh cahaya pada lingkaran warna hitam di mata, lalu dia menulis buku tentang analisa melebarnya cahaya di malam hari dan menyempitnya di siang hari. Pengetahuan ini dipraktikkan dalam memeriksa reaksi yang berubah-ubah pada orang yang sakit mata.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler