Selepas Gempa, Aktivitas Wisata di Pantai Pangandaran Tetap Normal
Balawista Pangandaran berharap tidak ada hoaks selepas kejadian gempa.
REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Aktivitas wisata di kawasan Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dilaporkan masih tetap ramai selepas kejadian gempa bumi pada Kamis (28/12/2023) pagi. Wisatawan masih berkegiatan di kawasan pantai.
Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran Dodo Taryana mengatakan, kondisi di Pantai Pangandaran tetap aman selepas kejadian gempa. Kondisi laut pun disebut terbilang tenang dan gelombang relatif landai.
Balawista menyebarkan video yang memperlihatkan para wisatawan tetap beraktivitas di kawasan pantai. “Ini sebagai informasi, jangan sampai ada hoaks yang akan membikin suasana tidak kondusif,” ujar Dodo.
Pada Kamis, sekitar pukul 05.43 WIB, dilaporkan kejadian gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,3, yang berpusat di laut dengan jarak 94 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran, pada kedalaman 41 kilometer.
Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakan, situasi di Pantai Pangandaran masih tetap normal selepas kejadian gempa itu. “Pengunjung sampai sekarang juga masih terlihat ramai, tidak terpengaruh dengan gempa,” kata dia, saat dikonfirmasi Republika, Kamis siang.
Selain di Pangandaran, guncangan gempa itu dilaporkan dirasakan di sejumlah wilayah selatan Jawa Barat. Ketua Balawista Kabupaten Tasikmalaya Rahmat Saputra mengatakan, selepas kejadian gempa, kondisi di kawasan pantai masih terpantau aman.
“Kebetulan tadi pantai lagi sepi. Tadi pas gempa kebetulan kami sudah di lapangan, guncangan tak terlalu berpengaruh di pantai. Tidak ada kepanikan,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, guncangan gempa justru lebih terasa di rumah-rumah warga. Sementara di sisi pantai, guncangan tak terlalu terasa. “Sejauh ini aman. Kami juga minta wisatawan tidak perlu takut. Insyaallah, aman,” ujar Rahmat.