Sering Hujan, Ini Tips Kendarai Mobil di Jalan Licin Agar Terhindar dari Kecelakaan
Risiko kecelakaan mobil di jalanan basah akibat hujan lebih tinggi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras menimbulkan tantangan tersendiri bagi pengemudi kendaraan. Risiko kecelakaan meningkat karena jarak berhenti kendaraan lebih jauh dibandingkan saat berkendara di jalan kering.
Penyebabnya yakni karena daya cengkeram ban mobil berkurang. "Aturan dua detik" untuk memberi jarak pada mobil yang ada di depan kendaraan tidak berlaku lagi. Pengemudi direkomendasikan menjaga jarak dua kali jarak berhenti dibandingkan biasanya.
Dikutip dari laman Motoring Research, Rabu (3/1/2024), terdapat beberapa panduan lain untuk berkendara aman dalam cuaca basah. Jika kemudi menjadi tidak responsif, kemungkinan besar air menghalangi ban untuk mencengkeram jalan.
Kondisi itu disebut aquaplaning. Untuk mengatasinya, kurangi pedal gas dan perlambat kendaraan secara bertahap. Pertahankan cengkeraman yang baik pada roda kemudi. Mobil akan mendapatkan kembali cengkeramannya saat air mulai tersibak.
Kendala lain selama berkendara di tengah hujan termasuk hujan dan cipratan air dari kendaraan yang membatasi serta menyulitkan penglihatan. Belum lagi permukaan jalan yang sangat licin, serta harus menghindari pengguna jalan lain seperti pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara sepeda motor.
Richard Gladman dari IAM RoadSmart mengatakan mengemudi di tengah hujan merupakan keterampilan yang perlu dilatih. Jelang musim hujan, Gladman menyarankan untuk mencermati kondisi ban dan wiper supaya tetap dalam kondisi optimal demi keamanan.
"Dengan genangan air dan banjir semakin sering terjadi, pengendara harus berhati-hati. Jika mungkin, hindari berkendara melalui genangan air. Jika ragu mengenai kedalaman atau permukaan di bawah banjir, sebaiknya jangan ambil risiko," kata Gladman.
IAM RoadSmart memiliki saran tambahan untuk berkendara saat ada genangan air atau di tengah banjir. Kebersihan kaca depan mobil harus terjaga, serta pastikan wiper ada dalam kondisi baik.
Jika terlihat genangan air atau banjir di depan mata, lebih baik mencari rute alternatif. Terlebih, apabila tidak bisa memastikan kedalaman air. Jika genangan air memiliki kedalaman lebih dari 15 sentimeter, sebaiknya tidak memaksakan untuk melewatinya.
Apabila aliran banjir cukup deras, jangan pernah mencoba berkendara melewatinya karena ada bahaya mobil akan tersapu. Ketika melihat ada genangan air dan terlihat kendaraan lain dapat melewatinya, maka berkendaralah secara perlahan agar tidak menimbulkan cipratan air ke pejalan kaki atau kendaraan lain.
Tekan perlahan kopling dan tambahkan tekanan lembut pada pedal gas untuk meningkatkan putaran mesin. Lakukan tanpa menambah kecepatan untuk mencegah air masuk ke pipa knalpot. Ketika telah melewati genangan, uji rem untuk memastikan rem kering dan masih berfungsi dengan baik.