TKN Nilai PDIP Panik karena Jokowi Semakin Terang-terangan Dukung Prabowo-Gibran

TKN merespons Hasto yang menyebut Prabowo tidak bisa blusukan.

Republika/Alfian Choir
Presiden Jokowi menghabiskan malam tahun barunya di CFN Solo.
Rep: Febryan A, Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang panik karena kader mereka, Presiden Jokowi lebih berpihak mendukung Prabowo-Gibran, bukan Ganjar-Mahfud. Hal itu disampaikan Nusron untuk merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut Prabowo Subianto tidak bisa blusukan menemui rakyat seperti yang dilakukan Jokowi dan Ganjar Pranowo.

Baca Juga


Nusron awalnya menegaskan bahwa blusukan bukan hanya milik PDIP. Menurutnya, blusukan untuk mendapatkan informasi langsung dari masyarakat merupakan kegiatan yang bisa dan boleh dilakukan siapa pun, termasuk Jokowi, Ganjar, Prabowo, dan juga Gibran Rakabuming Raka.

"Pak Jokowi blusukan, alhamdulillah. Pak Ganjar blusukan alhamdulillah. Pak Prabowo juga blusukan alhamdulilah. Mas Gibran apalagi mengikuti jejak bapaknya blusukan ke mana-mana," kata Nusron kepada wartawan di Jakarta, dikutip Rabu (3/1/2023).

Karena itu, Nusron menilai Hasto melontarkan pernyataan tersebut karena sedang panik. Hasto diyakini sudah kehilangan isu dan momentum lantaran gagal mengaitkan sosok Ganjar dengan Jokowi.

"Mas Hasto sedang panik karena sudah kehilangan isu dan kehilangan momentum, karena selama ini jagoanya itu selalu ingin dikaitkan dengan Pak Jokowi. Saat ini sudah terang benderang Pak Jokowi lebih banyak berpihak dan mendukung ke Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Nusron.

Politikus Partai Golkar itu mengaku tak mau ambil pusing atas pernyataan dari orang yang sedang kebingungan dan panik seperti Hasto. "Jadi, mohon maaf ya pak ya, sampaikan salam saya kepada Mas Hasto, ya kalau lagi bingung jangan begitu lah," ujarnya.

 

 


 

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan terkait kunjungan Prabowo Subianto ke Cilincing, Jakarta. Dari kunjungannya tersebut semakin memperkuat pandangannya, bahwa Prabowo bukanlah Presiden Jokowi yang gemar blusukan ke masyarakat.

"Karena yang memang bisa blusukan adalah Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Pak Prabowo kan tidak bisa blusukan," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Sosok serupa dengan Jokowi yang gemar blusukan ada pada diri Ganjar Pranowo. Sebab, blusukan adalah salah satu media pemimpin untuk mendengarkan langsung aspirasi dan keluhan masyarakat.

"Jadi akhirnya rakyat bisa melihat bagi Republik ini, pemimpin nasional yang bergerak cepat yang bisa blusukan itu Pak Jokowi dan Pak Ganjar, Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Dan blusukan itu tidak bisa diwakilkan," ujar Hasto.

"Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat," sambungnya.

Ia juga mengomentari kunjungan kerja Jokowi yang dianggap membuntuti kampanye dari Ganjar. PDIP sendiri tak mempermasalahkan hal tersebut, dan justru memandang hal tersebut sebagai bagian dari blusukan yang diajarkan oleh partai.

"Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, 'Ya itu bagus'," ujar Hasto.

Elektabilitas capres cawapres. - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler