Airbus Kirim Teknisi untuk Bantu Investigasi Kecelakaan Pesawat Japan Airlines

Pesawat Airbus A350 dikirim ke Japan Airlines pada 10 November 2021.

Kyodo News via AP
Penyidik ??polisi berkumpul di samping puing-puing pesawat Japan Airlines yang terbakar di bandara Haneda pada Kamis, 4 Januari 2024, di Tokyo, Jepang. Transkrip komunikasi antara pengatur lalu lintas dan dua pesawat yang bertabrakan dan terbakar di Bandara Haneda Tokyo menunjukkan bahwa hanya penerbangan penumpang Japan Airlines yang lebih besar yang diberi izin untuk menggunakan landasan tempat pesawat penjaga pantai bersiap lepas landas.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pembuat pesawat Airbus mengungkapkan rasa duka cita terhadap kecelakaan pesawat yang menimpa Japan Airlines di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Selasa (2/4/2023). Airbus pun akan mengirimkan utusannya untuk bergabung dalam tim investigasi penyebab kecelakaan pesawat.

Baca Juga


"Airbus dengan menyesal mengonfirmasi bahwa sebuah A350-900 yang dioperasikan oleh Japan Airlines terlibat dalam kecelakaan selama penerbangan JAL516 dari Bandara New Chitose Sapporo ke Bandara Internasional Haneda tak lama setelah pukul 17.47 (waktu setempat) pada 02 Januari 2024. Seluruh 367 penumpang dan 12 awak anggota di dalam pesawat mengevakuasi pesawat," tulis Airbus dalam website resminya, dikutip Kamis (4/1/2024).

Pesawat Japan Airlines yang terbakar terlihat dari belakang di bandara Haneda pada Rabu, 3 Januari 2024, di Tokyo, Jepang. Pesawat penumpang besar dan pesawat penjaga pantai Jepang bertabrakan di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo pada hari Selasa dan terbakar, menewaskan beberapa orang di dalam pesawat penjaga pantai, kata para pejabat. - (Kyodo News via AP)

Pesawat tipe A350 itu bertabrakan dengan pesawat DHC-8 saat mendarat di Haneda. Pihak berwenang Jepang telah mengkonfirmasi bahwa lima dari enam orang di dalam DHC-8 tidak selamat. 

"Penyebab pasti dari peristiwa tersebut masih belum diketahui," lanjut Airbus.

Pesawat yang terlibat kecelakaan tersebut terdaftar dengan nomor JA13XJ, adalah MSN 538. Pesawat tersebut dikirim ke Japan Airlines dari jalur produksi pada 10 November 2021. Pesawat ini ditenagai oleh mesin Rolls-Royce Trent XWB.

"Sejalan dengan rekomendasi Lampiran 13 Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Airbus akan memberikan bantuan teknis kepada Bureau d’Enquêtes et d’Analyses (BEA) Perancis dan kepada Japan Transport Safety Board (JTSB) yang bertanggung jawab atas penyelidikan. Untuk tujuan ini, Airbus saat ini mengirimkan tim spesialis untuk membantu pihak berwenang," tulis Airbus.

"Kepedulian dan simpati kami sampaikan kepada keluarga, teman, dan orang-orang terkasih yang terkena dampak kecelakaan tersebut," tutup pernyataan Airbus.

Pesawat Airbus A350-900 milik Japan Airlines (JAL) menjadi pesawat Airbus jenis itu yang pertama yang hancur total sehingga tak bisa diperbaiki lagi. Aviation Week mengungkapkan ini pertama kalinya pesawat Airbus dari keluarga A350 mengalami kecelakaan yang membuat pesawat hancur total tak bisa diperbaiki lagi.

Mengutip Wikipedia, dalam dunia penerbangan, jenis kecelakaan pesawat yang membuat pesawat hancur total atau musnah, dikenal dengan istilah "hull loss".

Istilah ini juga berlaku untuk....

 

Istilah ini juga berlaku untuk pesawat yang dinyatakan hilang, atau ketika pencarian bangkai pesawat dihentikan, atau puing-puing pesawat sudah tak dapat diakses.

Otoritas penerbangan Jepang dan pihak terkait lainnya sedang menyelidiki insiden di Bandara Haneda itu, termasuk bagaimana pesawat bisa dengan cepat terbakar.

Menurut Aviation Week, investigasi ini dapat memberikan wawasan berharga mengenai sifat mudah terbakar pada struktur komposit pesawat.

The burn-out wreckages of the Japan Airlines plane, bottom right, and the Japanese coast guard aircraft, left top, are seen at Haneda airport on Wednesday, Jan. 3, 2024, in Tokyo, Japan. The large passenger plane and the Japanese coast guard aircraft collided on the runway at Tokyos Haneda Airport on Tuesday and burst into flames, killing several people aboard the coast guard plane, officials said. (Kyodo News via AP) - (Kyodo News via AP)

Sementara itu, kantor berita Kyodo pada Kamis melaporkan bahwa pesawat Pasukan Penjaga Pantai Jepang itu sebenarnya tak mendapatkan izin masuk runway atau landasan pacu Bandara Haneda. Temuan ini didapatkan dari komunikasi pengendali penerbangan yang dirilis Kementerian Transportasi Jepang pada Rabu.

"Dalam transkrip komunikasi tersebut, tak ada hal yang bisa dianggap izin untuk memasuki landasan pacu (untuk pesawat Pasukan Penjaga Pantai itu)," kata Wakil Direktur Jenderal Penerbangan Sipil pada Kementerian Transportasi Jepang Toshiyuki Onuma dalam konferensi pers.

 

Sebelumnya, pihak Pasukan Penjaga Pantai Jepang menyatakan, kapten pesawatnya sudah mendapatkan izin atau status bebas memasuki landas pacu di mana tabrakan dengan pesawat JAL itu terjadi. Kapten pesawat Pasukan Penjaga Pantai Jepang itu menjadi satu-satunya korban selamat di dalam pesawatnya karena lima awak lainnya meninggal dalam tragedi itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler