Fansite Pembuat Gaduh di GDA Minta Maaf, Warganet tak Terima
Pemilik fansite mengklarifikasi dia tidak pernah mengatakan sesuatu yang menghina.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelaran Golden Disk Awards (GDA) ke-38 di Jakarta pada 6 Januari lalu sempat diwarnai oleh kegaduhan akibat ulah sejumlah fansite asal Korea Selatan. Setelah akunnya terlacak warganet, seorang fansite akhirnya mengunggah permintaan maaf secara tertulis.
"Halo, saya minta maaf karena datang ke Indonesia dan membuat keributan. Meski ada banyak kesalahpahaman, namun tidak semuanya terekam dalam video tersebut," tulis pemilik fansite dengan akun @Lizz_1121 di X, pada Ahad (7/1/24).
Lebih lanjut, sang pemilik fansite menyatakan bahwa dia menyukai dan menghormati Indonesia. Sang pemilik fansite juga mengklarifikasi bahwa dia tidak pernah mengatakan sesuatu yang menghina Indonesia dan meminta warganet untuk tidak salah paham.
Di sisi lain, sang pemilik fansite mengakui kesalahannya karena sudah bersikap tidak sopan selama gelaran GDA 2024 berlangsung. Sang pemilik fansite mengungkapkan bahwa kala itu dia dikuasai oleh rasa marah dan emosi.
Oleh karena itu, sang pemilik fansite menyatakan permintaan maaf untuk semua orang yang merasa tersinggung dan terganggu akibat keributan yang muncul saat GDA 2024 digelar. Dia juga berjanji untuk memperbaiki diri dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di masa mendatang.
"Saya mengakui bahwa itu semua adalah kesalahan saya dan saya meminta maaf dengan tulus," tambah sang pemilik fansite.
Hingga saat ini, unggahan yang dibuat oleh sang pemilik fansite telah di-repost sebanyak lebih dari 14 ribu kali. Mayoritas warganet Indonesia tampaknya tidak tersentuh dan tak bisa menerima permintaan maaf dari sang pemilik fansite.
Warganet menilai permintaan maaf tersebut tidak tulus dan hanya dibuat karena akun sang pemilik fansite berhasil dilacak oleh warganet. Warganet meyakini bahwa sang pemilik fansite akan diam bila akunnya tak terlacak.
"Dia hanya meminta maaf karena kita berhasil menemukannya dan membuat wajahnya tersebar di internet," ungkap seorang warganet.
Warganet lain juga tidak terima dengan....
Warganet lain juga tidak terima dengan klaim sang pemilik fansite yang menyatakan bahwa ada banyak kesalahpahaman. Warganet mengungkapkan bahwa sejumlah fansite asal Korea Selatan dengan jelas melontarkan perkataan tidak sopan dan menyerang petugas keamanan serta pihak penyelenggara secara fisik.
"Kami merekamnya dengan kamera. Bagaimana bisa itu disebut kesalahpahaman? Itu perilaku yang barbar dan menjijikan. kalian seharusnya diamankan oleh kepolisian dan ditindak sesuai dengan hukum kriminal di Indonesia," lanjut warganet lain.
Sejumlah warganet juga mendesak agar sang pemilik fansite meminta maaf secara langsung kepada para petugas yang dirugikan. Beberapa warganet bahkan menyampaikan aspirasi mereka kepada Direktur Jenderal Imigrasi untuk melakukan investigasi terhadap para pengelola fansite yang memicu keributan dalam acara GDA.
Tak hanya menuai hujatan dari warganet Indonesia, para fansite yang membuat keributan di GDA juga mendapatkan kecaman dari warganet Korea Selatan. Para warganet Korea Selatan menyatakan bahwa perilaku kasar para pengelola fansite telah mempermalukan negara mereka.
Ada pula warganet Korea Selatan yang menyatakan bahwa dia pernah bertemu secara langsung dengan sebagian pengelola fansite yang memicu keributan di GDA. Menurut sang warganet, para pengelola fansite tersebut juga kerap menunjukkan arogansi yang sama saat menonton konser di Korea Selatan.
"Mereka sangat mengganggu orang lain yang berusaha menikmati pertunjukan," ujar seorang warganet Korea Selatan, seperti dilansir Koreaboo pada Senin (8/1/23).