King Vaduka Siapkan Serangan Lanjutan Julid Fi Sabilillah di Tengah Jegalan X

Pengelola akun X @KING_VADUKA mengaku sedang mempersiapkan serangan lanjutan.

EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
Logo X tertera di ponsel pengguna media sosial yang semula bernama Twitter itu. Gerakan julid fi sabilillah terus berlanjut di tengah pembatasan yang dilakukan X.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akun media sosial X Komandan Divisi Serangan Siber Satuan Operasi Khusus Julid Fi Sabilillah King Vaduka, @KING_VADUKA, masih belum normal sejak lima hari lalu, setelah "dijegal" oleh media sosial yang dulunya bernama Twitter itu. Hal itu diungkapkan oleh King Vaduka pada Ahad (7/1/2024).

"Sabar, akun ini masih belum normal … Kami pun sedang mempersiapkan semua…," dikutip dari unggahan King Vaduka di X, Selasa (9/1/2024).

Vaduka juga telah menyarankan warganet untuk mengikuti akun-akun pejuang lainnya, yaitu @KJfcha_ , @Anna_KJF, @kjfiyu, dan @FintKJF. Di cicitannya terdahulu, dia juga menyerukan untuk retweet serentak.

"Soldiers… Sebelum kita mulai pestanya Sila follow akun2 pejuang ini @KJfcha_ @Anna_KJF @kjfiyu  @FintKJF. Retweet Serentak!!!! #KomandoJulidFisabilillah #julidfiisabilillah #FreePalestine," tulis King Vaduka.

Baca Juga



Tampaknya, unggahan King Vaduka ini terkait dengan rencana serangan umum online pada Kamis (11/1/2024) dan Jumat (12/1/2024). Serangan ini bentuknya berbeda, yaitu dengan cara membeberkan sebanyak-banyaknya kejahatan Zionis.

"PENGUMUMAN: Tanggal 11 dan 12 kita akan melakukan serangan umum. Serangan kali ini bentuknya berbeda, yaitu dengan cara membeberkan sebanyak-banyaknya kejahatan Zionis karena pada tanggal tsb akan dimulai perkara terhadap Israel di Mahkamah Internasional. RAPATKAN BARISAN!" tulis akun X Erlangga Greschinov @erlanishere.

Erlangga alias Mas Gres selama ini dikenal sebagai pelopor #JulidFisabilillah. Akun Mas Gres juga mengunggah foto berisi tulisan seruan untuk melakukan intifada siber global (Global Cyber Intifada) di semua platform media sosial pada Kamis (11/1/2024) dan Jumat (12/1/2024) dengan menggunakan tagar #EndIsraelsGenocide. Di foto itu juga dijelaskan bahwa Mahkamah Internasional (ICJ) akan mendengarkan pendapat publik pada Kamis (11/1/2024) dan Jumat (12/1/2024).

"Mahkamah Internasional (ICJ) akan mengadakan dengar pendapat publik pada Kamis, 11 Januari, dan Jumat, 12 Januari 2024, dalam proses yang diprakarsai oleh Afrika Selatan terhadap Israel mengenai pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida."

Semua pendukung keadilan dan kemanusiaan didesak untuk berpartisipasi dalam aktivitas tersebut di media sosial. Media sosial yang digunakan, yakni X, Instagram, Facebook, dan TikTok.

"Semua pendukung keadilan dan kemanusiaan didesak untuk berpartisipasi dalam Intifada siber Global atau platform media sosial seperti X, Instagram, Facebook, dan TikTok. Setiap orang diwajibkan untuk berbagi video, gambar, pernyataan, dan bentuk bukti lainnya yang menunjukkan bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza."

Warganet juga diserukan untuk memastikan tagar #EndisraelsGenocide menjadi trending. Semua yang berpartisipasi diharapkan mulai mem-posting di media sosial menggunakan tagar tersebut secara bersamaan.

"Kampanye ini akan berlangsung selama dua jam dan akan dimulai bersamaan dengan sidang ICJ sebagai berikut. Kamis, 11 Januari, mulai pukul 10.00 hingga 12.00 waktu Afrika Selatan dan Palestina (03.00 ET. 12.00 PT, 11.00 waktu Mekah, 08.00 GMT & UTC, 16.00 Cina)."

"Jumat, 12 Januari, mulai pukul 10.00 hingga 12.00 waktu Afrika Selatan dan Palestina (03.00 ET, 12.00 PT, 11.00 waktu Mekah, 08.00 GMT & UTC, 16.00 Cina)."

"Harap persiapkan postingan Anda terlebih dahulu dan ingatlah untuk menyukai, membagikan, dan melaporkan postingan orang lain juga."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler