Antibiotik Baru Mampu Atasi Infeksi Bakteri yang Sulit Diobati Selama Lebih dari 50 Tahun
Penemuan Zosurabalpin dinilai sebagai kemajuan signifikan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan mengumumkan terobosan signifikan dalam bidang antibiotik dengan menciptakan obat baru yang disebut Zosurabalpin. Antibiotik ini terbukti mampu menghancurkan strain Acinetobacter baumannii (CRAB), sebuah jenis bakteri yang berbahaya dan kebal terhadap sebagian besar jenis obat.
Para ahli menyebut temuan tersebut merupakan langkah penting yang menawarkan harapan bagi pengobatan infeksi sulit lainnya. CRAB, yang dianggap sebagai "patogen kritis prioritas satu" oleh WHO, dapat menyebabkan infeksi yang serius pada pasien sakit kritis di rumah sakit, seperti infeksi darah dan dada yang invasif, di mana tingkat kematian mencapai 40-60 persen.
Dalam uji coba awal, Zosurabalpin yang diciptakan oleh Roche telah menunjukkan kemampuannya dalam menghancurkan bakteri yang dilindungi oleh lapisan selaput tebal, yang selama ini menjadi tantangan besar dalam pengembangan obat. Para peneliti menyebutnya sebagai kemajuan signifikan karena bakteri tersebut telah sulit diobati selama lebih dari 50 tahun.
Direktur ilmiah dari Global Antibiotic Research and Development Partnership, Laura Piddock menyatakan bahwa struktur rumit dari bakteri ini membuatnya sulit untuk dimasuki oleh obat, tetapi Zosurabalpin berhasil mengatasi rintangan ini dengan menghancurkan kemampuan bakteri untuk mempertahankan membran pelindungnya.
"Ini benar-benar menarik, dan tidak hanya baik untuk bakteri jenis ini, tapi juga bermanfaat bagi bakteri lain,” kata Piddock, dikutip The Sun, Rabu (9/1/2024).
Kepala Penyakit Menular Global di Roche, dr Michael Lobritz, menyebut bahwa ini memang temuan luar biasa. Akan tetapi, antibiotik tersebut bukan solusi mutlak terhadap ancaman kesehatan masyarakat akibat infeksi yang resisten terhadap antimikroba. Meski begitu, penemuan ini memberikan dasar bagi pengembangan obat-obatan di masa depan yang menggunakan mekanisme serupa.
"Ini adalah pertama kalinya kami menemukan sesuatu yang bekerja dengan cara seperti ini, jadi ini unik dalam susunan kimiawi dan mekanisme kerjanya," ujar dr Lobritz.
Meskipun uji klinis penuh memerlukan waktu dan biaya yang signifikan, Piddock mengatakan ilmuwan tetap optimistis tentang potensi antibiotik ini dalam menghadapi ancaman infeksi bakteri yang resisten terhadap obat. Temuan mereka yang terkait Zosurabalpin telah dipublikasikan dalam jurnal Nature.