Survei Ipsos: Elektabilitas Prabowo-Gibran Meningkat, Ganjar-Mahfud Tergerus
Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 48,05 persen dari sebelumnya 42,66 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ipsos Public Affairs merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas calon presiden dan wakil presiden 2024, Rabu (10/1/2024). Hasilnya, elektabilitas pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mengalami peningkatan.
Peneliti senior Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam menuturkan, jika elektabilitas Prabowo-Gibran meningkat, dua paslon lain justru stagnan. Kedua paslon itu yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Dibandingkan data survei akhir November, Prabowo-Gibran kembali mengalami kenaikan dari 42,66 persen ke 48,05 persen, sementara Anies–Muhaimin cenderung stagnan dari 22,13 ke 21,80 persen, dan Ganjar-Mahfud dari 22,95 turun 18,35 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan menurun tipis dari 12,26 turun ke 11,80,” tutur Arif dalam keterangan, Rabu (10/1/2024).
Arif menambahkan, dinamika pemilih mengalami pergeseran dan berdampak pada peta kompetisi elektoral. Menurut dia, pada pilpres kali ini, efek Jokowi semakin nyata karena terbukti elektabilitas Prabowo-Gibran kian meningkat.
Terutama pemilih Jokowi-Ma’ruf 2019 makin besar mendukung pasangan calon nomor dua ini. Sementara itu, soliditas dukungan pasangan calon presiden paling tinggi ada di paslon Prabowo-Gibran di mana hanya sebesar 13 persen yang masih bisa berubah, sementara Anies-Muhaimin terdapat 15 persen pendukungnya yang masih bisa bergeser.
Sedangkan, pemilih paslon Ganjar-Mahfud terdapat sebanyak 20 persen yang masih bisa bergeser. "Jika kita mengaitkan kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf saat ini, dari 65 persen di bulan November menjadi 74 persen di bulan Desember," ujarnya.
"Maka hal ini bisa dibaca bahwa siapa pun paslon capres-cawapres yang dianggap melanjutkan program-program kerja Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf besar kemungkinan akan mendapatkan Jokowi effect dalam hal elektabilitas," ujarnya menambahkan.
Deputy Director Ipsos Public Affairs Sukma Widyanti menyampaikan elektabilitas parpol menunjukkan data yang mengejutkan di mana Gerindra menempati posisi teratas menggeser PDI Perjuangan. “Secara berturut-turut partai politik yang berpotensi masuk parlemen adalah Partai Gerindra yang mencapai elektabilitas hingga 27 persen, disusul PDI Perjuangan sebesar 21 persen, Golkar 8 persen, PKB 7 persen, PKS 7 persen, Nasdem 6 persen, PAN 4 persen, Demokrat 3 persen," ujar Sukma.
Sementara, posisi PPP dan PSI masih belum aman karena turun dibanding survei sebelumnya. “Survei ini juga menunjukkan bahwa pada basis-basis PDI Perjuangan, khususnya Jawa Tengah yang disebut sebagai 'kandang banteng', menunjukkan suara Ganjar semakin tergerus,” ujarnya.
Survei Ipsos digelar pada 27 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024. Survei ini melibatkan responden sebanyak 2.000 orang. Metode pengambilan data yakni multistage random sampling, secara wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Ipsos Ifield Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI). Margin of error survei ini sekitar 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.