Wasiat Rasulullah, Hindari Tujuh Dosa Besar yang Membinasakan Ini

Dosa besar akan menjadi beban yang melakukannya.

Republika.co.id
Ilustrasi melakukan dosa besar.
Rep: Fuji Eka Permana Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada hadits yang sangat penting, di dalamnya Nabi Muhammad SAW mengingatkan tentang tujuh dosa yang membinasakan. Yakni dosa yang membinasakan dan melenyapkan kebaikan sebagaimana api yang melahap kayu bakar. 

Baca Juga


Sehubungan dengan itu, umat manusia khususnya umat Islam agar berhati-hati supaya tidak melakukan dosa besar ini.

حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ ثَوْرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَبِي الْغَيْثِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصِنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ

Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian menghindari tujuh dosa yang dapat menyebabkan kebinasaan." 

Dikatakan kepada Nabi Muhammad SAW, "Apakah ketujuh dosa itu wahai Rasulullah?" 

Rasulullah SAW menjawab, "Dosa menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran, dan menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina." (HR Imam Muslim)

Ulama mengatakan bahwa dosa besar yang paling besar adalah syirik kepada Allah SWT. Siapa yang mati dalam keadaan musyrik wal iyadzu billah, maka Allah mengharamkan surga baginya dan tempat tinggalnya adalah di neraka. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗوَقَالَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۗاِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ 

. . . . . . . Sesungguhnya siapa yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya dan tempatnya adalah neraka. Tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu. (QS Al-Ma'idah Ayat 72)

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Syirik ada dua. Pertama, menyekutukan Allah. Kedua, menyembah selain Allah baik berupa batu, pohon, maupun yang lainnya, inilah syirik akbar (besar).

Siapapun yang mati dalam keadaan musyrik, pasti ia termasuk penghuni neraka. Sebaliknya, seorang yang beriman kepada Allah dan mati dalam keadaan mukmin, maka ia termasuk penghuni surga. 

Jenis syirik akbar adalah menyembelih dan bernadzar untuk selain Allah, melakukan sihir, perdukunan, dan ramalan. Bentuknya yang lain adalah meyakini adanya manfaat pada sesuatu yang tidak disyariatkan. Seperti meyakini adanya manfaat pada jimat dan azimat (mantra-mantra), dan masih banyak lagi lainnya. 

 

Karena itu, kita wajib menjauhi segala sesuatu yang mempengaruhi akidah, menggoncangkannya dan menjadikannya tidak lurus. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler