Pelatih Kenamaan Sven-Goran Eriksson Didiagnosis Kanker, Tetap Positif dalam Pengobatan

Eriksson divonis hanya bisa bertahan setahun lagi.

STR EPA
Sven Goran Erikssson.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pelatih Lazio Sven-Goran Eriksson mengumumkan telah didiagnosis menderita kanker. Dokter memvonisnya hanya memiliki sisa waktu satu tahun atau bahkan kurang, tapi dia terlihat tetap positif. 

Baca Juga


Eriksson mengaku tidak mau memikirkan hal itu dan hanya bisa berjuang untuk tetap berpikir positif.  "Semua orang mengerti bahwa saya tidak sehat. Mereka mengira itu kanker dan memang begitu. Saya harus berjuang selama saya bisa. Dalam skenario terbaik, satu tahun atau bahkan lebih, paling buruk bahkan kurang dari itu. Kenyataannya tidak ada yang bisa memastikan secara pasti, lebih baik tidak usah dipikirkan," kata Eriksson dikutip dari Football Italia, Kamis (11/1/2024).

Pelatih asal Swedia berusia 75 tahun itu meraih kesuksesan di Italia pada tahun 1990-an, menghabiskan lima tahun bertugas di Sampdoria sebelum membawa Lazio meraih berbagai penghargaan, termasuk Scudetto kedua mereka pada musim 1999/2000.

Eriksson baru-baru ini bekerja sebagai direktur olahraga tim kasta ketiga Swedia IF Karlstad, di mana ia mengundurkan diri pada Februari tahun lalu karena masalah kesehatan yang tidak dapat dijelaskan. Ia berbicara kepada outlet radio Swedia P1 melalui Calciomercato.com. Eriksson membahas masalah kesehatannya dan perjuangannya melawan kanker.

"Anda bisa mengelabui otak Anda, berpikir positif dan melihat segala sesuatunya dengan cara terbaik, jangan tersesat dalam kesulitan, karena ini jelas yang terbesar dari semuanya. Namun tetap mendapatkan sesuatu yang baik dari pengalaman ini," kata dia.

Ia menceritakan bagaimana dirinya tiba-tiba kehilangan kesadaran sebelum didiagnosis kanker oleh dokter. "Saya tiba-tiba pingsan saat sedang berlari sejauh lima kilometer. Setelah konsultasi medis, saya mengetahui bahwa saya menderita stroke dan saya sudah mengidap tumor. Saya tidak tahu berapa lama, mungkin sebulan, mungkin setahun," ujarnya.

Selama karier kepelatihannya, Eriksson mengawasi 437 pertandingan di Serie A untuk Lazio, Sampdoria, Fiorentina, dan Roma. Ia meraih 196 kemenangan dan 127 kali seri, mengumpulkan total 715 poin. Daftar penghargaannya mencakup satu Scudetto, satu Piala Super UEFA, empat gelar Coppa Italia dan dua Piala Super Italia, membawa trofi ke Sampdoria, Roma, serta Lazio.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler