Utusan Iklim AS John Kerry Berencana Mundur, Ini Kontribusinya Terhadap Isu Iklim Dunia

John Kerry merupakan diplomat AS pertama yang dipercaya sebagai Utusan Iklim AS.

AP/Peter Dejong
Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim, John Forbes Kerry.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utusan iklim Amerika Serikat, John Kerry, akan segera mengundurkan diri dari jabatannya untuk kemudian bekerja sebagai tim kampanye Joe Biden. Hal ini diungkap oleh para pejabat kepada media AS.

Baca Juga


Mantan senator dan Menteri Luar Negeri AS, yang menjabat sebagai utusan iklim selama tiga tahun, dilaporkan akan terlibat dalam kampanye Joe Biden untuk isu-isu perubahan iklim dan pemanasan global. Pria berusia 80 tahun ini menginformasikan kepada stafnya mengenai langkah tersebut pada hari Sabtu.

Pemilu Presiden di AS akan diselenggarakan pada November mendatang. Pada kesempatan itu, rakyat Amerika akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden berikutnya.

Kepergian Kerry menyusul pertemuan iklim COP28 di Dubai, di mana ia membantu menegosiasikan kesepakatan bagi negara-negara untuk beralih dari penggunaan bahan bakar fosil. Selama masa jabatannya, ia juga bekerja secara efektif dengan Tiongkok meskipun hubungan diplomatiknya tegang.

Bersama dengan pejabat tinggi iklim Beijing, Xie Zhenhua, ia mendorong kedua negara yang merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar, untuk bekerja sama dalam upaya meningkatkan energi terbarukan tiga kali lipat secara global pada tahun 2030.

"Krisis iklim adalah ancaman universal bagi umat manusia dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk menanganinya secepat mungkin," kata Kerry dalam sebuah kunjungan ke ibukota Cina tahun lalu seperti dilansir BBC, Senin (15/1/2024).

Sebagai Menteri Luar Negeri di bawah Presiden Barack Obama, John Kerry adalah kunci untuk menengahi kesepakatan iklim Paris 2015 yang sangat penting. Kesepakatan tersebut membuat hampir seluruh dunia untuk pertama kalinya mendukung strategi bersama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.

Biden telah berjanji untuk mengurangi emisi AS hingga setengahnya pada tahun 2030, dibandingkan dengan tingkat emisi tahun 2005. Dua tahun lalu, ia meloloskan subsidi hijau senilai 369 miliar dolar AS melalui Kongres dalam sebuah rancangan undang-undang yang penting.

Sayangnya polusi karbon dari gas rumah kaca di AS tidak turun secara signifikan pada tahun 2023. Menurut perusahaan riset independent, polusi GRK di AS hanya turun 2 persen, jauh dari target iklim yang dicanangkan Joe Biden.

Meskipun akan segera mengundurkan diri, Kerry dilaporkan masih akan menghadiri Munich Security Conference bulan depan dan menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos pekan depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler