Tsunami Akibat Gempa Jepang Sapu 190 Hektare Lahan di Tiga Kota
Jepang dilanda gempa hebat dan tsunami pada Senin (1/1/2023).
REPUBLIKA.CO.ID, KANAZAWA -- Gelombang tsunami akibat gempa dahsyat yang mengguncang Semenanjung Noto dan sekitarnya di Jepang tengah pada Hari Tahun Baru (1/1/2024) telah menyapu sekitar 190 hektar lahan di tiga kota. Pemerintah mengumumkan besarnya dampak tsunami tersebut pada Senin (15/1/2024).
Sementara itu, jumlah korban jiwa dari bencana gempa telah naik menjadi 222 pada Senin sore. Kenaikan jumlah korban itu terjadi bertepatan dengan dua pekan setelah gempa bermagnitudo 7,6, menurut pemerintah prefektur Ishikawa.
Tsunami menyebabkan sebagian besar kerusakan di bagian timur laut semenanjung, termasuk Suzu dan Noto di pesisir Laut Jepang. Tsunami menghancurkan rumah-rumah dan fasilitas pelabuhan, sedangkan tingkat kerusakan sepenuhnya belum dapat diperkirakan.
Wilayah seluas 190 hektar tersebut termasuk kota pesisir Shika di tengah prefektur, menurut pemerintah pusat. Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers mengatakan bahwa pemecah gelombang rusak setidaknya di tujuh pantai yang dilanda gelombang tsunami.
Luasnya genangan diketahui berdasarkan gambar yang diambil oleh helikopter Kementerian Pertanahan dan pemerintah prefektur, serta informasi peta dari Otoritas Informasi Geospasial negara tersebut. Pemerintah Wajima yang dilanda bencana mengatakan bahwa siswa sekolah menengah pertama di kota utara Ishikawa akan dievakuasi ke fasilitas prefektur di kota selatan Hakusan pada Rabu.