Larangan dan Dampak Menjelekkan Kantor Tempat Bekerja Menurut Islam
Menjelekkan orang, kantor atau lembaga tempat bekerja dapat dikategorikan fitnah.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagai umat Muslim, Islam mengajarkan untuk menjaga lisan yang tidak baik. Hal itu termasuk dalam menjelekkan orang lain ataupun lembaga tempat bekerja.
Dikutip dari laman Kementerian Agama dalam Islam, menjelekkan orang lain atau lembaga bekerja, termasuk dalam perbuatan tercela.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Humazah ayat 1:
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
“Celakalah setiap pengumpat lagi pencela.”
Kata "lumazah" menurut ulama adalah mengejek orang dengan perkataan, seperti menemai seseorang dengan nama yang menunjukkan cacat atau penyakit.
Menjelekkan orang, kantor, atau lembaga tempat bekerja dapat dikategorikan sebagai fitnah. Fitnah adalah menyebarkan berita bohong atau tuduhan yang tidak benar. Jelas hal itu dilarang dan terdapat dalam Surat Al-Hujarat ayat 11:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan fasik) setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.”
Di sisi lain, menjelekkan lembaga atau kantor tempat bekerja dapat merusak hubungan dengan rekan kerja. Hal itu karena rekan kerja akan merasa direndahkan atau tersakiti dari perkataan tersebut.
Teks & Video Editor: Havid Al Vizki