Anak 13 Tahun yang Hanyut di Kali Konteng Bantul Ditemukan Meninggal
Anak itu dikabarkan ditemukan sekitar 2,35 kilometer dari lokasi awal kejadian.
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Tim SAR gabungan mengevakuasi seorang anak berinisial FEF (13 tahun), Senin (22/1/2024), yang sebelumnya dikabarkan hanyut di aliran Kali (Sungai) Konteng, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Anak itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Wakil Komandan Regu Tim Alfa Kantor Basarnas Yogyakarta Adi Fahroni Aziz mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin (22/1/2024), sekitar pukul 06.45 WIB. Menurut dia, korban ditemukan di aliran sungai dengan jarak sekitar 2,35 kilometer dari lokasi awal kejadian.
Korban dikabarkan terpeleset dan jatuh ke aliran sungai, kemudian terbawa arus, pada Ahad (21/1/2024). Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta Kamal Riswandi sebelumnya menjelaskan, ada dua anak asal Gamping, Kabupaten Sleman, yang terpeleset ke Kali Konteng, berinisial I (13) dan FEF.
Menurut Kamal, satu anak berinisial I bisa selamat. Sementara FEF hanyut terbawa arus sungai. Ia mengatakan, setelah mendapat informasi kejadian itu dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, pihaknya langsung memberangkatkan satu tim rescue, yang dilengkapi peralatan water rescue.
Di lokasi kejadian tim dari Basarnas Yogyakarta itu berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan potensi SAR yang sudah ada. Kamal mengatakan, tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian dengan menyusuri aliran sungai.
Selain itu, pencarian juga dilakukan menggunakan drone thermal milik Basarnas Yogyakarta. Namun, di lokasi kejadian vegetasi masih cukup rapat dan di sepanjang Kali Konteng terdapat pohon-pohon yang cukup rimbun.
Hingga pukul 17.30 WIB, pencarian belum membuahkan hasil. “Mengingat hari sudah menjelang malam dan di lokasi hujan yang mengakibatkan debit Sungai Konteng terus bertambah naik, maka untuk pencarian dihentikan sementara,” kata Kamal.
Upaya pencarian dilanjutkan pada Senin pagi ini. Hingga kemudian jasad anak yang hanyut itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Komandan Tim Alfa Kantor Basarnas Yogyakarta Dwi Affandi mengatakan, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman.
Mengantisipasi kejadian serupa, Dwi mengimbau para warga, utamanya anak-anak, agar tidak beraktivitas di sekitar sungai saat musim hujan ini. “Apabila tidak ada kepentingan di sungai, tidak usah beraktivitas di sekitaran sungai. Saat bermain di sungai tetap memastikan keamanan. Perlu adanya papan peringatan atau papan imbauan tidak boleh berenang di sungai,” kata Dwi.