Alquran Kuno Langka dari Hijaz akan Dijual Rp 17 Miliar

Alquran tersebut ditulis sekitar 50 tahun setelah kematian Nabi Muhammad.

republika
Alquran (ilustrasi)
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah manuskrip awal yang langka dari salinan Alquran dikabarkan akan dijual tahun ini di Belanda. Naskah kuno kitab suci Alquran itu akan dijual di pameran seni rupa TEFAF Maastricht pada Maret.

Salinan Alquran kuno ini ditulis dalam aksara Hijazi di atas kertas perkamen atau kertas yang terbuat dari kulit binatang (domba atau keledai) dan dijual sekitar Rp 17 miliar. Sebelumnya, Alquran kuno ini merupakan bagian dari koleksi pribadi di Inggris.

Penjual Shapero Rare Books mengatakan aksara Hijazi folio yang digunakan sebelum standardisasi bahasa Arab menempatkan naskah tersebut pada abad ke-7 Masehi, sekitar 50 tahun setelah kematian Nabi Muhammad. Ini berarti Alquran itu ditulis di Hijaz yang mencakup Makkah dan Madinah

"Contoh paling awal dari Alquran ditulis dalam aksara Hijazi dan periode ini juga menandai tonggak yang sangat penting dalam evolusi bahasa Arab dan perkembangannya dalam bentuk tertulis," kata Shapero Rare Books dalam siaran pers, dilansir dari Arab News, Senin (22/1/2024).

"Perkamen ini adalah contoh awal yang bagus dan naskah-naskah ini berperan penting dalam kelahiran Islam dan bagaimana agama menyebar dari Makkah melintasi beberapa benua,” ujarnya.

Baca Juga


Shapero Rare Books mengatakan...

Shapero Rare Books mengatakan keberadaan manuskrip seperti itu dari periode tersebut adalah luar biasa. Ia menekankan kelangkaan barang-barang tersebut untuk dijual.

“Cache kecil folio yang sebanding dari bab awal ini dalam studi Islam dan kaligrafi Arab masih membutuhkan banyak penelitian akademis. Selain itu, kesempatan untuk memperoleh materi Alquran awal seperti itu sangat jarang dengan mayoritas contoh lain yang sudah disimpan di museum dan perpustakaan," ujar perusahaan tersebut dalam siaran pers.

Penjual menambahkan hanya empat contoh awal Alquran Hijazi abad ke-7 yang telah diidentifikasi secara positif, termasuk Codex Parisino-petropolitanus, yang sebagian besar ditempatkan di Bibliotheque Nationale de France dalam 36 folio. Folio tunggal lainnya di Vatikan, Koleksi Khalili, dan Perpustakaan Nasional Rusia.

Contoh lain bertempat di Universitas Birmingham di Inggris, Perpustakaan Dar Al-Makhtutat di Yaman, dan Universitatsbibliothek Tubingen di Jerman. Merupakan hak istimewa untuk dapat menawarkan salah satu manuskrip awal ini ke pasar.

"Formalisasi bahasa Arab tertulis bersama dengan perkembangan estetika produksi manuskrip pada abad ke-8 dengan kuat menempatkan manuskrip kami pada abad ke-7, menjadikannya salah satu contoh paling awal dari aksara Alquran,” ujar Roxana Kashani, spesialis Timur Dekat dari Islam Shapero Rare Books.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler