Serang Kamp Pengungsi, Israel Dihujani Kecaman
Sembilan warga Palestina tewas dan 75 lainnya terluka dalam serangan ini.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Vedant Patel, mengatakan Washington prihatin pada serangan Israel ke pusat pelatihan PBB yang menampung pengungsi di Khan Younis, Gaza. Ia mengulang seruan AS yang meminta Israel melindungi warga sipil, pekerja kemanusiaan, dan fasilitas bantuan.
"Kami menyesalkan serangan hari ini ke pusat pelatihan PBB di Khan Younis," kata Patel dalam konferensi pers, Kamis (25/1/2024). Ia menyebut serangan itu "sangat memprihatinkan." Direktur lembaga bantuan untuk pengungsi PBB di Palestina (UNRWA) mengatakan sembilan warga Palestina tewas dan 75 lainnya terluka saat dua peluru tank menghantam gedung yang menampung sekitar 800 orang di selatan Jalur Gaza.
"Warga sipil harus dilindungi dan sifat terlindungi fasilitas PBB harus dihormati, dan pekerja kemanusiaan harus dilindungi sehingga mereka dapat terus memberikan bantuan kemanusiaan yang dapat menyelamatkan nyawa ke warga sipil yang sangat mereka butuhkan," kata Patel.
Di media sosial, kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan pusat pelatihan vokasi PBB di Khan Younis merupakan fasilitas terbesar UNRWA yang menampung lebih dari 30 ribu pengungsi. Ia menambahkan, kompleks ini merupakan fasilitas UNRWA yang ditandai dengan jelas dan koordinatnya dibagikan kepada pihak berwenang Israel seperti yang dilakukan untuk semua fasilitas UNRWA.
"Sekali lagi pengabaian terang-terangan terhadap aturan dasar perang," katanya seperti dikutip dari Aljazirah. Komisioner Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic mengatakan selain memberikan keamanan, tempat penampungan itu mendistribusikan bantuan penting yang didanai Uni Eropa untuk pengungsi Palestina. Saya mengutuk keras serangan ini. Warga sipil dan staf kemanusiaan adalah #NotATarget," katanya.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Ghebreyesus mengatakan serangan tersebut mengerikan. Ia mengatakan tim WHO ikut bergabung dengan Misi UNRWA di Khan Younis untuk merawat korban luka dalam ledakan di pusat latihan vokasi yang menjadi tempat penampungan. "Belasungkawa kami yang mendalam kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai," kata Tedros.
Kementerian Luar Negeri Yordania dan Palestina mengutuk keras serangan tersebut.