Emang Boleh Bayar UKT Pakai Pinjol? Ini Tips Siapkan Dana Kuliah

Orangtua diimbau untuk mempersiapkan dana pendidikan anak sejak kecil.

Freepik
Pembayaran online/pinjaman online (ilustrasi).
Rep: Santi Sopia Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cicitan di plaftorm media sosial X tentang tawaran pembayaran dengan pinjaman online (pinjol) dari salah satu kampus ternama di Indonesia, mendapat respons negatif dari banyak warganet. ITB menawarkan mahasiswa membayar uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan pinjol dengan bunga. 

Baca Juga


Selain itu, ada biaya bulanan platform 1,75 persen dan biaya persetujuan 3,00 persen. Program itu bekerja sama dengan pihak ketiga. 

Menurut Certified Financial Planner OneShildt Agustina Fitria, pinjaman berbunga tentu bisa menjadi beban keuangan. Penting untuk mempertimbangkan batas cicilan agar tidak merepotkan nantinya.

"Cek dulu bunga pinjamannya berapa. Dan apakah mampu membayar cicilan bulanannya," kata Agustina kepada Republika.co.id, Jumat (26/1/2024).

Idealnya, kata dia, untuk total cicilan semua pinjaman non-KPR itu maksimal 15 persen dari penghasilan. Agustina juga menyarankan agar orang tua mempersipkan dana kuliah sejah dini.

1. Persiapkan dana sejak anak masih kecil

Orang tua bisa menyiapkan dana kuliah sejak anaknya masih kecil. Sehingga bisa dipersiapkan jauh-jauh hari, misalnya dengan investasi. 

Jadi jika ada kekurangan ketika sudah tiba waktunya, orang tua tinggal menambah sedikit saja dana pendidikan anak jelang masuk perkuliahan.

2. Survei tempat kuliah

Orang tua bisa terlebih dulu melakukan survei tempat kuliah anak. Kemudian prediksi biaya ke depannya dengan perhitungan inflasi pendidikan, misalmya 10-15 tahun lagi masuk kuliah. Berikutnya persiapkan investasi setiap bulannya agar tidak terasa terlalu berat.

"Tapi memang perlu review secara berkala misalnya anaknya masuk SMP sudah terlihat  bakat seperti apa," kata Agustina.

Periksa lagi apakah tempat kuliah....

 

3. Periksa kembali target

Periksa lagi apakah tempat kuliah yang dulu direncanakan masih sesuai atau tidak dengan kebutuhan saat ini? Kalau tidak sesuai, orang tua bisa kembali melakukan survei target yang baru, berapa biaya-nya, dan periksa inflasi jelang enam tahun masuk kuliah.

Apabila investasi sebelumnya hanya menyiapkan Rp 500 ribu per bulan, namun karena ada perubahan rencana, maka bisa diperbarui.

Jika hasil dari pembaruan rencana itu adalah adalnya kenaikan biaya kampus, maka jumlah dana yang diinvestasikan bisa naik jadi Rp 1 juta per bulan. Ini bergantung tujuan universitas dan juga mempertimbangkan inflasi.

 

Menjelang kuliah 1-2 tahun sebelumnya cek lagi apakah investasi yang berjalan sudah sesuai harapan atau belum, jika mendekati target bisa dipindahkan ke produk-produk investasi yang rendah risiko karena sudah sebentar lagi kuliahnya supaya tidak terkena fluktuasi harga," ujarnya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler