Bang Yos Disarankan Jadi Mediator dengan Warga Kampung Bayam
Legislator sarankan Sutiyoso atau Bang Yos jadi mediator dengan warga Kampung Bayam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif mengusulkan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso atau akrab dipanggil Bang Yos menjadi mediator antara BUMD Jakpro dengan warga Kampung Bayam terkait polemik hunian.
“Saya menyarankan ada mediator, misalnya Bang Yos ikut turun, kayak gitu kan bisa didengar dari kedua belah pihak,” kata Syarif kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Syarif meyakini sosok Bang Yos dipastikan bakal dihormati dan mampu meredam polemik karena pengalamannya di dunia militer.
Dia menyebutkan kekagumannya terhadap Bang Yos yang pernah terlibat dalam perundingan perang untuk mencegah Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Sehingga dia berharap polemik Kampung Susun Bayam juga bisa teratasi.
"Saya sering mengibaratkan begitu, iya dong karena peperangan saja bisa diatasi, gimana yang urusannya beginian,” jelasnya.
Selain itu, Syarif juga menyarankan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar menggunakan pendekatan seperti Presiden Jokowi dalam penyelesaian masalah.
Salah satunya yakni mengajak warga Kampung Bayam berdialog secara pribadi lewat ngopi atau makan bareng.
“Saya sudah menyarankan untuk minum kopi bareng dan diketuk dari hati ke hati, pasti mencair suasananya," ujarnya.
Pemerintah Provinsi DKI menyarankan warga eks Kampung Bayam memilih dan menempati hunian yang sudah tersedia seperti di Rusun Nagrak, Rusun Tanah Pasir, dan Rusun Pasar Rumput.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun Rusun baru di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara sebagai upaya memberikan alternatif hunian layak bagi warga eks Kampung Bayam.
"Saya selaku Pj. Gubernur DKI Jakarta ingin memberikan yang terbaik untuk warga, maka saya harus berpikir dan tidak bisa sembarang menyatakan statement," kata Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu.
Heru menuturkan rencananya sudah selesai pembangunan rusun di wilayah Tanjung Priok pada akhir tahun 2025. Ditegaskan pihaknya sudah mendengarkan keluhan, tidak mengabaikan, dan memberikan solusi yang terbaik untuk warga.