BPBD DKI Jakarta Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Hingga Awal Februari

Kondisi tersebut dipicu oleh aktivitas Monsun Asia.

Republika/Putra M. Akbar
Pemulung melindungi kardus menggunakan terpal plastik saat hujan turun di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2024). Hujan melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek sejak dini hari hingga jam berangkat kerja dan sekolah. BMKG memprediksikan puncak musim hujan diperkirakan akan berlangsung pada minggu pertama Februari di sejumlah wilayah di Indonesia.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau masyarakat Jakarta untuk mewaspadai dan mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem hingga awal Februari 2024.

"Masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem," kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji saat dihubungi di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Isnawa menyebut, berdasarkan siaran pers BMKG, hasil analisis terkini mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan intensitas sedang hingga lebat pada 29 Januari-1 Februari 2024 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Kondisi tersebut dipicu oleh aktivitas Monsun Asia yang disertai adanya potensi seruakan dingin sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.
 
"Masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah turut memicu pembentukan awan hujan, serta terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di selatan ekuator sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia," jelas Isnawa.
 
Oleh karena itu, jelasnya, masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem dengan memantau informasi banjir terkini yang dapat dipantau melalui situs https://pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt.

"Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112," ujar Isnawa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya mitigasi guna menghadapi potensi bencana selama musim hujan, yakni melalui serangkaian program siaga bencana hingga kerja bakti untuk Jakarta.

Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang mengungkapkan, beberapa antisipasi yang dilakukan di antaranya melaksanakan apel dan gladi kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.

"Apel yang diikuti oleh ratusan personel gabungan yang berasal dari unsur Kodim, Polres, BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satpol PP, Dinas Kominfotik, para Camat dan Lurah, relawan kebencanaan, dan seluruh elemen terkait lainnya ini bertujuan untuk mengecek kesiapan kondisi personel dan peralatan dalam menghadapi musim penghujan di Jakarta,” kata Michael, Selasa (2/1/2024).

BPBD DKI Jakarta juga telah melakukan pengecekan kesiapan elemen pendukung penanganan bencana yang ada di tingkat kelurahan yang dilakukan sejak akhir September hingga Oktober 2023.

Unsur ASN dan petugas penanganan bencana/TRC melakukan pengecekan sarana dan prasarana yang telah didistribusikan BPBD ke kantor-kantor kelurahan seperti tenda, velbed, perahu PE, dayung, pelampung, dan lain sebagainya.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler