Starbucks Pangkas Proyeksi Penjualan Imbas Boikot dan Ini Dampaknya Bagi Zionis Israel

Gerakan boikot produk pro Israel berdampak bagi bisnis Starbucks.

Republika/Putra M. Akbar
Warga berjalan di dekat gerai Starbucks (ilustrasi). Gerakan boikot produk pro Israel berdampak bagi bisnis Starbucks
Rep: Mabruroh Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Perusahaan Kopi terbesar di dunia, Starbuck memangkas proyeksi penjualan mereka pada 2024, akibat konflik Hamas -Israel.

Baca Juga


Pemangkasan ini dilakukan karena perusahaan melihat melemahnya peminat dan melambatnya pemulihan yang diperkirakan akan berdampak pada kinerja kuartal kedua di China.

Dilansir dari Daily Sabah, Rabu (31/1/2024), rantai kopi terbesar di dunia juga meleset dari ekspektasi pasar untuk hasil kuartal pertama karena menurunnya permintaan kopi dan minuman dingin di Amerika Serikat.

Namun, sahamnya naik 4 persen setelah bel perdagangan, karena analis dan investor Wall Street bersiap untuk pukulan yang lebih besar terhadap penjualan setelah lalu lintas toko yang lemah pada November dan Desember.

CEO Laxman Narasimhan mengatakan pada panggilan telepon pasca-pengumuman pendapatan perusahaan, bahwa perusahaan melihat "dampak signifikan pada lalu lintas dan penjualan di Timur Tengah akibat konflik tersebut.

Menurutnya, dampak perang Hamas-Israel, merembet ke Amerika Serikat, karena banyak konsumen mereka yang akhirnya ikut melancarkan protes dan kampanye boikot, yang meminta perusahaan untuk mengambil sikap terhadap masalah ini. 

Perusahaan, dalam pernyataan pada tahun 2023 di situs webnya, mengatakan mereka adalah organisasi non-politik dan membantah rumor yang mengatakan mereka telah memberikan dukungan kepada pemerintah atau tentara Israel.

“Meskipun Starbucks berusaha untuk mengurangi hambatan di AS melalui upaya termasuk penawaran promosi, namun membutuhkan waktu untuk mewujudkan rencananya,” kata eksekutif perusahaan.

Perusahaan sekarang memperkirakan penjualan baik secara global maupun di AS, tumbuh antara 4 persen dan 6 persen, turun dari kisaran sebelumnya antara 5 persen hingga 7 persen.

Sementara penjualan yang sebanding di Cina naik 10 persen pada kuartal yang berakhir 31 Desember, meningkat dari kenaikan 5 persen pada kuartal sebelumnya, Starbucks mengatakan pemulihan masih lebih lambat dari yang diharapkan karena konsumen menjadi lebih berhati-hati dalam pengeluaran.

Segmen internasionalnya membukukan kenaikan 7 persen dalam penjualan toko yang sama, kehilangan perkiraan analis pertumbuhan 12,07 persen dan mendorong pertumbuhan penjualan toko yang sama global sebesar 5 persen di bawah ekspektasi kenaikan 6,98 persen.

"Hasilnya lebih baik daripada yang ditakuti setelah aksi jual saham baru-baru ini," kata analis Stephens Joshua Long.

Dikutip dari laman...

 

Dikutip dari laman BDS Movement, mengajak seluruh aktivis, organisasi dan institusi di seluruh dunia yang telah mengatakan solidaritasnya untuk menghentikan genosida Israel di tanah Palestina, dengan meningkatkan kampanye boikot dan divestasi.

Menurut BDS, penyebaran boikot terhadap perusahaan Israel dan multinasional yang terlibat dapat menjadi efektif jika dilakukan secara strategis.

Menurut BDS Movement, aksi boikot ini sangat berdampak langsung pada perekonomian Israel. Misalnya saja yang pernah terjadi pada 2014 lalu, akibat gerakan boikot, investasi asing langsung ke Israel turun 46 persen dibandingkan 2013. 

Baca juga: Ingin Segala Urusan Dipermudah Allah SWT? Baca Doa dari Alquran Berikut Ini

Begitu pula dengan aksi boikot kali ini, BDS Movement berharap, aksi kali ini pun dapat mengakhiri semua keterlibatan negara, perusahaan, dan kelembagaan dengan rezim genosida Israel lebih mendesak dari sebelumnya. 

Berikut ini sembilan dampak nyata perang dan boikot bagi negara Zionis Israel:

  1. Menurut Mizrahi-Tefahot, pemberi pinjaman utama Israel, Pemerintah  Israel kehilangan 2,5 miliar dolar (Rp 39,6 triliun) setiap bulan. 
  2. Menurut Bank Hapoalim, biaya ekonomi akibat konflik akan mencapai 27 miliar shekel atau setara Rp 106 trilliun Bank Sentral Israel mengatakan, perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza menelan biaya sekitar 210 miliar shekel atau 58 miliar dolar AS (setara Rp 897,3 triliun) 
  3. Setengah dari 500 perusahaan teknologi tinggi yang disurvei, melaporkan pembatalan atau penundaan perjanjian investasi. Saham-saham Israel mengalami kinerja terburuk di dunia sejak pertempuran meletus.
  4. Indeks utama di Tel Aviv turun 15 persen dalam dolar, setara dengan hampir 25 miliar dolar AS. 
  5. Akibat perang, Gubernur Bank of Israel Amir Yaron, mengatakan, Israel mengalami defisit 4,2 persen pada  2023 dan proyeksi 6,6 persen pada 2024, namun terdapat risiko besar jika konflik berkepanjangan.  
  6. Anggaran belanja negara berpotensi kembali meningkat 12,84 miliar dollar AS (Rp 199,89 triliun)
  7. Hal ini disertai penurunan pendapatan sebesar 9,36 miliar dollar AS (Rp 145,72 triiliun) 
  8. Naama Zedakihu, pemilik dua restoran di Modi'in, sebuah kota antara Yerusalem dan Tel Aviv, akan memberhentikan 70 karyawannya, karena sepinya restoran. 
  9. Menurut Bank Leumi yang berbasis di Tel Aviv, penurunan pembelian dengan kartu kredit lebih buruk dibandingkan apa yang dialami Israel pada puncak pandemi Covid-19 pada 2020.  
    BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)
     
    Sumber: daily sabah

     


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler