Tak Cuma Babri, India Kini Izinkan Umat Hindu Berdoa di Masjid Gyanvapi 

Sayap Kanan India bergerak untuk klaim masjid umat Islam

India's Press Information Bureau/Handout via
Pemandangan saat peresmian kuil agung dewa Hindu Dewa Ram di Ayodhya, India, 22 Januari 2024. Kuil dibangun di bekas lahan Masjid Babri.
Rep: Mabruroh Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, VARANASI — Pengadilan India mempertimbangkan salah satu perselisihan agama paling sensitif di negaranya. Pengadilan memutuskan mengizinkan jamaah Hindu untuk berdoa di dalam masjid di kota Varanasi.

Baca Juga


Masjid Gyanvapi adalah salah satu dari beberapa rumah ibadah Islam yang telah dicari oleh para aktivis Hindu, yang didukung oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi, selama beberapa dekade untuk direklamasi untuk agama mereka.

Masjid ini dibangun pada abad ke-17 oleh kerajaan Mughal, di sebuah kota di mana umat Hindu dari seluruh negeri mengkremasi orang yang mereka cintai di tepi sungai Gangga.

Pengadilan di Varanasi memutuskan bahwa jamaah Hindu yang percaya masjid tersebut menggantikan kuil yang hancur menjadi dewa Siwa dapat berdoa di ruang bawah tanah gedung.

Dilansir dari Malay Mail, Rabu (31/1/2024), Dalam putusannya, pengadilan memerintahkan otoritas distrik untuk "membuat pengaturan yang tepat dalam tujuh hari ke depan" untuk memfasilitasi jamaah.

Keputusan itu adalah yang terbaru dalam kisah hukum yang sudah berjalan lama tentang masa depan Masjid Gyanvapi.

Bulan ini, badan arkeologi resmi India mengatakan survei situs tersebut tampaknya menguatkan keyakinan bahwa itu awalnya adalah rumah bagi sebuah kuil, menurut laporan berita lokal.

Kelompok Hindu sayap kanan telah mengklaim beberapa situs ibadah Muslim yang mereka katakan dibangun di atas kuil kuno selama pemerintahan Mughal.

Pekan lalu, Modi memimpin upacara peresmian kuil hindu yang dibangun di atas lahan bekas Masjid Babri, di kota Ayodhya. Masjid Babri telah dibangun berabad-abad lamanya, namun orang-orang fanatik Hindu telah meruntuhkan masjid itu pada 1992 dalam kampanye yang dipelopori oleh anggota partai Modi.

Peristiwa hari itu, memicu kerusuhan sektarian yang menewaskan 2.000 orang di seluruh negeri, kebanyakan dari para korban adalah Muslim.

Perseturuan minoritas Muslim India dan nasionalis Hindu sayap kanan berlanjut di  pengadilan.

Kemudian pada 2019, pengadilan memutuskan memberikan hak atas lahan masjid Babri kepada umat Hundu,  untuk pembangunan kuil dewa Ram, yang menurut kitab suci Hindu lahir di situ.

Anggota partai Modi secara rutin menyebut sejarah pemerintahan Muslim India di bawah kaisar Mughal sebagai masa perbudakan. Perdana menteri menggambarkan pembukaan kuil pekan lalu sebagai "kemunculan era baru".

Seruan agar India mengabadikan supremasi Hindu dengan cepat tumbuh lebih keras sejak Modi menjabat pada 2014, membuat minoritas Muslim sekitar 210 juta- semakin cemas tentang masa depan mereka.

 

Sumber: malaymail

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler