Kondisi Terkini Korban Penembakan Colomadu yang Masih Hidup

Polisi didesak mengungkap asal senjata api yang digunakan para pelaku.

Republika/Alfian choir
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy ungkap 3 pelaku terkait kasus penembakan yang menewaskan warga Boyolali atas nama Yudha Bagus Setiawan (32) diamankan di wilayah Jawa tengah, Senin (29/1/2024).
Rep: C02 Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO– Laskar Umat Islam Solo (LUIS) mengungkapkan kondisi terkini salah satu korban yang tertembak di kakinya pascakasus penembakan di kawasan Todan, Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2024) lalu. 

Baca Juga


Humas Laskar Umat Islam Solo (LUIS) Endro Sudarsono mengungkapkan ada dua korban dari anggota ormas Brigade Umar Bin Khattab di kejadian tersebut. Dimana salah satu korban atas nama Yuda Bagus Setiawan (32 tahun) tewas, sedangkan korban lainnya Kipli (nama samaran) tertembak di kakinya. 

"Untuk yang tertembak kakinya dua hari yang lalu saya dapat informasi sudah membaik cuma masih perlu perawatan sudah bisa berjalan pelan-pelan luka kan di sebelah kaki kanan," kata Endro ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (31/1/2024). 

Pihaknya juga mengatakan sejumlah ormas dari Solo Raya membantu Kipli untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Ia juga mengatakan hal tersebut termasuk biaya pengobatannya.

"Untuk Kipli segala hal yang lain ditanggung oleh Brigade Umar bin Khattab, termasuk pengobatan cek dan sebagian dari iuran dari ormas dari laskar laskar di Solo Raya," katanya.

Asal senjata api...


Puluhan anggota ormas menggelar aksi demo di depan gedung Polres Karanganyar, Senin (29/1/2024). Aksi ini dilatarbelakangi kasus penembakan yang menewaskan seorang anggota Brigade Umar Bin Khattab, Yuda Bagus Setiawan beberapa waktu lalu. - (Republika/Muhammad Noor Alfian Choir)

 

Endro juga berharap kasus penembakan di Colomadu tersebut segera terang. Ia juga meminta polisi mengusut tuntas lantaran digunakannya senpi hingga menewaskan korban jiwa. 

"Ya karena itu ada yang meninggal dunia dugaannya senpi maka kita berharap polisi bisa menerangkan, bisa mengungkapkan asal usul senjata itu kemudian digunakan di posisi itu di tempat yang diduga perjudian itu," katanya. 

"Dipastikan juga apakah itu sipil militer atau polisi sehingga masyarakat akan merasa lega dan harapannya polisi bisa menjerat secara maksimal terhadap para pelaku," katanya.

Polisi telah menangkan tiga tersangka kasus penembakan di Colomadu ini. Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, penembakan terjadi berawal dari laporan adanya judi sabung ayam.

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy menerima surat pemberitahuan dari salah satu ormas pada Senin (22/1/2024). Dimana setelah menerima surat yang melaporkan akan ada judi sabung ayam di wilayah Tohudan, Sabtu (27/1/2024) pihaknya langsung mendisposisikan jajaran untuk menindaklanjuti.

"Jadi surat dari laskar itu sudah masuk tanggal 22, saya disposisi tanggal 23. Bunyinya itu adalah lidik untuk Intel tindaklanjuti Kabag Ops bila ada untuk kasat reskrim ungkap," kata Jerrold, Senin (29/1/2024). 

Sweeping...

 

Kendati demikian, sebelum tanggal 27 sesuai laporan telah ada kelompok tertentu yang melakukan sweeping terhadap kegiatan judi tersebut pada Jumat (26/1/2024). Padahal, Ia mengatakan polres Karanganyar telah siap untuk mengungkapkan kasus judi yang dilaporkan tersebut. 

"Surat yang masuk kan tanggal 27 hari Sabtu kan sesuai dengan sesuai dengan yang masuk tapi ternyata kejadiannya hari Jumat. Ternyata sebelum ada kejadian itu (penembakan) sudah ada duluan kelompok tertentu yang melakukan kegiatan tersebut," katanya.  

"Polres Karanganyar sudah siap melakukan upaya pengungkapan. Kita sudah mengantisipasinya. Kita kan perlu pendalaman apakah memang tempat itu bener bener lokasi yang dimaksud karena kan untuk perjudian harus kita cek apakah transaksi uang di situ ini perlu dilakukan pendalaman. Masih dalam pendalaman ternyata sudah ada kelompok yang melakukan tindakan tindakan yang lain," katanya.

Polisi mengabaikan banyak laporan KDRT. - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler