Penembakan Mematikan Warnai Pemilu Pakistan

Insiden itu merupakan yang terbaru dari sederet aksi kekerasan menjelang pemilu.

AP Photo/Muhammad Sajjad
Seorang pengendara sepeda motor melaju di jalan raya saat kabut tebal mengurangi jarak pandang di Peshawar, Pakistan, Selasa, (23/1/2024).
Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Sedikitnya dua orang, termasuk satu calon independen yang berafiliasi dengan partai Tehreek-e-Insaf (PTI) Pakistan yang dipimpin mantan PM Imran Khan yang dipenjara, tewas dan sembilan lainnya terluka akibat kekerasan terkait pemilu di Pakistan, menurut polisi.

Baca Juga


Rehan Zeb Khan, kandidat asal distrik suku Bajaur di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, ditembak mati orang tak dikenal selagi berkampanye, kata Kepala Polisi Rasheed Khan kepada awak media, Kamis (1/2/2024). Tiga orang lainnya juga cedera dalam penembakan tersebut, katanya menambahkan.

Sementara itu, korban tewas lainnya adalah pemimpin partai politik nasionalis Partai Nasional Awami (ANP). Korban ditembak mati dalam aksi penyerangan kantor di distrik Chaman, Provinsi Balochistan yang berbatasan dengan Afghanistan, kata polisi.

Petugas partai lainnya juga terluka dalam serangan tersebut, ungkap Presiden ANP Balochistan, Asghar Achakzai. Penyerang tak dikenal melempar sebuah granat ke kantor Partai Rakyat Pakistan (PPP) di ibu kota Balochistan, Quetta, dan melukai lima orang.

Insiden itu merupakan yang terbaru dari sederet aksi kekerasan di seluruh wilayah menjelang pemilu 8 Februari 2024. Rapat umum PTI di distrik Sibi, Provinsi Balochistan pada Selasa juga dibom sehingga menewaskan empat orang, termasuk tiga anggota partai.

Kemudian, seorang politisi tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam bentrokan bersenjata antara pendukung PPP dan partai Muttehida Quami Movement di ibu kota komersial Karachi pekan lalu. Rapat umum dan kantor sejumlah partai di berbagai wilayah di Pakistan diserang dalam beberapa pekan terakhir menjelang pemilu Februari mendatang.

sumber : antara, anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler