Anak-Anak Bunuh Diri, Jadi Korban Eksploitasi Seksual di Medsos, Zuckerberg Minta Maaf

Instagram dianggap berkontribusi terhadap kasus bunuh diri-eksploitasi seksual anak.

EPA-EFE/WILL OLIVER
CEO Meta Mark Zuckerberg memberi kesaksian di hadapan sidang Senate Judiciary Committee untuk melindungi anak dari eksploitasi seksual secara online di Washington DC, AS, 31 Januari 2024.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Meta Mark Zuckerberg meminta maaf kepada orang tua saat menghadiri audiensi sidang keselamatan anak di media sosial pada Rabu (31/1/2023). Dalam sidang yang berlangsung di Washington DC, Amerika Serikat itu dikatakan bahwa Instagram berkontribusi terhadap kasus bunuh diri atau eksploitasi seksual terhadap anak-anak.

"Saya minta maaf atas semua yang telah Anda lalui. Ini mengerikan. Tidak seorang pun harus mengalami penderitaan yang dialami keluarga Anda," kata Zuckerberg setelah Senator Josh Hawley, mendesaknya tentang apakah dia akan meminta maaf kepada orang tua korban secara langsung.

Anggota parlemen mencecar Zuckerberg dan CEO TikTok, Discord, X, dan Snap pada sidang Komite Kehakiman Senat yang bertema "Teknologi Besar dan Krisis Eksploitasi Seksual Anak Online". Para orang tua mengangkat foto anak-anak mereka ketika senator menanyai para CEO.

Banyak juga yang mengenakan pita biru bertuliskan "HENTIKAN Bahaya Online! Lewati KOSA!', mengacu pada Undang-Undang Keamanan Daring Bagi Anak-Anak, yang akan menciptakan kewajiban kepedulian bagi perusahaan media sosial. Beberapa orang tua terdengar riuh saat Zuckerberg memasuki ruang sidang.

Zuckerberg telah menghadapi pengawasan dan kritik yang intens selama bertahun-tahun seputar masalah keselamatan anak di platform Meta. Perkataan Zuckerberg kepada para orang tua di persidangan tidak disampaikan melalui mikrofon, namun terdengar melalui siaran langsung.

Setelah meminta maaf, Zuckerberg mengatakan kepada para orang tua bahwa dirinya terus berupaya agar tidak ada lagi yang mengalami hal serupa.

Baca Juga


 
"Inilah sebabnya kami berinvestasi begitu banyak dan akan terus melakukan upaya terdepan dalam industri untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang akan mengalami hal-hal yang dialami seperti keluarga Anda," ucap Zuckerberg.

Zuckerberg mungkin menghadapi pertanyaan terberat pada sidang tersebut ketika para senator mendesaknya tentang adanya foto anak-anak yang eksplisit secara seksual tanpa persetujuan di Instagram, kematian akibat narkoba yang terkait dengan platform media sosialnya, dan sejumlah masalah lainnya.

Meta menghadapi tuntutan hukum federal dari puluhan negara bagian yang menuduh bahwa Facebook dan Instagram dengan sengaja menciptakan fitur-fitur yang "manipulatif secara psikologis" untuk membuat anak-anak kecanduan dan menyembunyikan data internal yang akan mengungkap bahaya platform tersebut bagi pengguna muda.
 
Saat mempertanyakan Zuckerberg, Senator Richard Blumenthal merujuk pada serangkaian e-mail yang diduga diterima Zuckerberg dari direktur urusan global Meta, Nick Clegg. Dalam salah satu surat elektroniknya, Clegg menulis, "Kita tidak berada di jalur yang tepat untuk berhasil dalam topik inti kesejahteraan kita: penggunaan yang bermasalah, hubungan intimidasi dan pelecehan, serta SSI'. SSI merupakan singkatan dari "bunuh diri yang melukai diri sendiri".
 
Mantan wakil perdana menteri Inggris itu menulis dalam e-mail berikutnya bahwa kemampuan Meta untuk memastikan keamanan pada platformnya terhambat oleh kurangnya investasi dalam upaya tersebut.

"Nick Clegg meminta Anda, memohon kepada Anda, sumber daya untuk mendukung narasi guna memenuhi komitmen," kata Blumenthal. Zuckerberg tidak diberi waktu untuk menjawab hal tersebut.

Segera setelah itu, Hawley juga merujuk pada investigasi Wall Street Journal pada 2021 yang melaporkan beberapa dokumen internal Meta menunjukkan bahwa perusahaan mengetahui bahwa Instagram memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental remaja. Zuckerberg membantah pernyataan Hawley yang menyebut fakta tersebut dan mengklaim bahwa dia memilih penelitian tersebut dengan cermat.

Ketika menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada semua eksekutif media sosial yang memberikan kesaksian, Zuckerberg mengatakan kepada para senator bahwa Meta memiliki 40 ribu orang yang bekerja di divisi kepercayaan dan keselamatan.

Senator Peter Welch, kemudian menanyai para CEO tentang gelombang PHK tahun lalu yang menimpa karyawan di departemen kepercayaan dan keselamatan. Zuckerberg menjawab bahwa PHK yang dilakukan Meta terjadi secara menyeluruh dan tidak terfokus pada bidang itu.
 
Senator Thom Tillis juga mendesak para CEO mengenai komitmen mereka terhadap keselamatan, dengan menjaga keseimbangan antara kemanusiaan mereka dan perusahaan yang mereka awasi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler