Mengapa Kita Dianjurkan Berdzikir di Mana Saja Kita Berada? Ini Kata Imam Al Ghazali
Dzikir mempunyai sejumlah keutamaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali yang lebih dikenal sebagai Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menganjurkan agar berdzikir dalam kesibukan bekerja mencari rezeki.
Dalam kitab Ihya Ulumuddin, diingatkan agar kita membiasakan diri selalu berdziki Allah SWT dalam keadaan apapun dan di mana pun misalnya di pasar, toko, saat aktivitas berjual beli dan saat melakukan aktivitas positif lainny
Berdziir kepada Allah SWT di pasar, tempat di mana kebanyakan orang justru lupa adalah lebih afdhal atau lebih utama bagi yang melakukannya. Nabi Muhammad SAW bersabda:
ذاكر الله في الغافلين كالمقاتل خلف الفارين وكالحي بين الأموات وفي لفظ آخر كالشجرة الخضراء بين الهشيم
"Seseorang yang berdzikir kepada Allah SWT di tengah-tengah orang banyak yang melupakan-Nya, bagaikan seorang ksatria yang gagah berani di tengah-tengah para musuhnya yang melarikan diri karena takut di medan pertempuran, atau seperti orang yang hidup di antara orang-orang yang telah mati."
Seseorang yang berdzikir kepada Allah SWT di tengah-tengah orang banyak yang melupakan-Nya, dalam riwayat yang lain disebutkan dengan redaksi seperti ini, "Seperti sebatang pohon hijau yang tumbuh lebat di antara pohon-pohon kering yang gersang tanpa dedaunan."
Jika Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu anhu berada di pasar, beliau membaca doa yang artinya,
اللهم إني أعوذ بك من الكفر والفسوق ومن شر ما أحاطت به السوق اللهم إني أعوذ بك من يمين فاجرة وصفقة خاسرة
"Ya Allah Rabb-ku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran, kefasikan, dan dari segala bentuk kejahatan di pasar. Ya Allah Rabb-ku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari bersumpah palsu, menganiaya dan dianiaya orang lain."
Berdzikir (ingat) kepada Allah SWT di dalam masjid, di rumah, di pasar dan di mana pun berada hukumnya adalah wajib. Rasulullah SAW bersabda:
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كنت "Bertakwalah kepada Allah dimanapun kalian berada." (HR Imam At Tirmidzi)
Demikianlah, bagi seorang yang bertakwa, baik itu di pasar, masjid, rumah dan tempat-tempat lainnya adalah sama, yaitu selalu berzikir kepada Allah SWT.
Bagi orang-orang yang bertakwa, kehidupan dan kematian mereka hanya dipersembahkan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT semata. Mereka lebih banyak mencari keuntungan akhirat yang kekal daripada kebahagiaan dunia yang bernilai sementara atau tidak kelak.
Keutamaan dzikir...
Keutamaan dzikir
Imam Ibnu Qayyim dalam kitabnya, Madarij As Salikin, di antara keutamaan dzikir yang dilakukan secara rutin dan istiqamah adalah sebagai berikut. Enam Keutamaan Dzikir kepada Allah SWT yaitu:
1. Mendapatkan banyak keberuntungan. Orang yang istiqamah mengamalkan dzikir akan mendapatkan keberuntungan secara terus menerus. Keberuntungan tersebut bisa berupa rahmat, kebaikan, dan lain-lain.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ وَعَنْ أَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالاَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ المَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ.
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhuma, mereka berdua berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir (mengingat) Allah, melainkan mereka dikelilingi oleh para malaikat, diliputi oleh rahmat, diturunkan sakinah (ketenangan), dan mereka disebut oleh Allah di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.’” (HR Muslim no 2700).
2. Mendapatkan pujian Allah SWT serta berita tentang surga-neraka. Orang yang istiqamah mengamalkan dzikir akan mendapatkan pujian dari-Nya. Berita tentang surga dan neraka juga Allah sediakan bagi orang yang senang berdzikir.
3. Mendapatkan pahala yang sangat besar. Dzikir merupakan ibadah yang pahalanya sangat besar. Pahala dzikir lebih besar dari segala sesuatu. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Ahzab ayat 35.
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya, laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS Al Ahzab: 35).
4. Kunci dan penutup amal shalih. Dalam setiap perbuatan amal shalih, dzikir berfungsi sebagai kunci dan sekaligus penutupnya. Dzikir adalah penutup amal-amal shalih dan juga sebagai kuncinya. Artinya, dzikir dapat menyempurnakan pahala dari setiap amal shalih.
5. Digolongkan sebagai orang-orang berakal. Keistimewaan dzikir berikutnya adalah bahwa orang yang berdzikir digolongkan dengan orang yang mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah SWT. Hanya golongan orang berakal yang dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah SWT.
6. Ruh dari amal saleh. Allah SWT menjadikan dzikir sebagai penyerta semua amal shalih dan sekaligus sebagai ruh amal saleh. Amal saleh yang kehilangan dzikir, ibarat jasad tanpa nyawa.
Baca juga: Sebutan Istri Nabi Nuh, Luth, Nabi Adam, dan Muhammad SAW Beda dalam Alquran, Mengapa?
Demikianlah beberapa keistimewaan dzikir yang dikemukakan oleh Ibnu Qayyim. Allah SWT mengistimewakan amalan dzikir setiap hamba-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam Alquran:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ ۚ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا
"Hai orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dia Mahapenyayang kepada orang-orang yang beriman. Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah salam; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka." (QS Al Ahzab ayat 41-44)
Sumber: Masrawy
Infografis Waktu Terbaik Berdzikir - (Republika.co.id)