Gerakan Keluarga Maslahat, Komitmen LAZISNU Kurangi Angka Stunting
Di dalam kerjanya, NU Care-LAZISNU memiliki pilar program NU Care Sehat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --NU Care-LAZISNU sebagai lembaga filantropi yang bernaung di bawah PBNU didirikan untuk membantu kesejahteraan dan kemandirian umat. Di dalam kerjanya, NU Care-LAZISNU memiliki pilar program NU Care Sehat, salah satu program di bidang kesehatan yang berkomitmen untuk mengurangi angka stunting dan menciptakan keluarga sehat serta maslahat.
Hal itu disampaikan Ketua LAZISNU PBNU Habib Ali Hasan Al Bahar dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Unilever Indonesia dalam rangka Hari Gizi Nasional, di Resto Hutan Kota Plataran, Jakarta Pusat, pada Selasa (6/02/2024).
“Perlu kami garis-bawahi bahwa LAZISNU sebagai bagian dari Gerakan Keluarga Maslahat NU, memiliki salah satu pilar program yaitu NU Care Sehat, program di bidang kesehatan yang berfokus pada tindakan preventif seputar kesehatan, termasuk edukasi nutrisi dan sangat berkomitmen untuk mengurangi angka stunting,” jelas Habib Ali saat Konferensi Pers bertajuk Kolaborasi Edukasi ‘Isi Piringku’ Demi Keluarga Masa Depan yang Sehat dan Penuh Maslahat, yang digelar bersama BKKBN.
Pihaknya mengatakan bahwa LAZISNU telah menjalin kerja sama (MoU) dengan Unilever Indonesia, dengan harapan dapat mendukung program untuk merealisasikan Gerakan Keluarga Maslahat.
“Kami menyambut baik kerja sama dengan Unilever yang baru saja kami laksanakan bulan Januari 2024, di mana kerja sama ini selaras dengan program NU Care-LAZISNU dan juga diharapkan bisa mendukung pilar-pilar program untuk merealisasikan Gerakan Keluarga Maslahat. Dari kerja sama ini akan dilaksanakan edukasi kepada ibu-ibu, para santriwati, dan para wanita agar memahami pentingnya gizi, untuk pencegahan stunting,” ungkap Habib Ali.
Ia menyebut, Nahdlatul Ulama memiliki jaringan pesantren dan majelis taklim yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk meningkatkan edukasi.
“Kami melihat kesempatan untuk memanfaatkan skala ini dalam meningkatkan pengetahuan nutrisi ke lebih banyak perempuan dari berbagai usia, agar mereka dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, dengan penekanan pada pentingnya makanan yang halal dan thayyib, yaitu yang sehat juga bergizi seimbang dan aman dikonsumsi,” jelas mubalig sekaligus akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Habib Ali berharap edukasi itu akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar tercipta keluarga yang sehat dan maslahat di masa depan.
“Melalui edukasi ini harapannya akan ada multiplier effect dalam percepatan penurunan angka stunting, meningkatkan kualitas SDM agar terciptanya keluarga yang sehat dan maslahat untuk menyambut Generasi Emas 2045. Dan pastinya kami membuka lebar kolaborasi-kolaborasi dari seluruh pihak dalam mencapai tujuan tersebut,” pungkasnya.
Direktur dan Sekretaris Unilever Indonesia, Nurdiana Darus menyampaikan ucapan terima kasih kepada NU Care-LAZISNU PBNU yang telah bersedia menjalin kolaborasi bersama Unilever Indonesia terkait program dan edukasi gizi untuk penanganan stunting.
“Terima kasih kepada LAZISNU atas kesediaannya untuk berkolaborasi bersama Unilever Indonesia melalui brand Royco dan program 'Royco Nutrimenu’, yang berfokus untuk memberikan edukasi gizi seimbang mengacu pada konsep ‘Isi Piringku’ dari Kementerian Kesehatan kepada berbagai lapisan masyarakat,” jelas Nurdiana.
Menurutnya, program tersebut sejalan dengan misi Kementerian Kesehatan RI guna mewujudkan Generasi Emas 2045.
“Program ini sangat sejelan dengan misi Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan Generasi Emas 2045 bebas stunting, yang kemudian diperkuat dengan kolaborasi sinergis bersama berbagai pemangku kepentingan, salah satunya NU Care-LAZISNU,” ujar Nurdiana.
Dirinya mengatakan program yang dikerjasamakan dengan NU Care-LAZISNU tersebut dapat menjangkau lebih banyak perempuan di berbagai lapisan masyarakat hingga ke akar rumput.
“Insya Allah program bersama NU Care-LAZISNU ini akan menjangkau lebih banyak perempuan dari beragam tahap usia di berbagai lapisan masyarakat hingga akar rumput, antara lain ibu-ibu majelis taklim serta para santriwati di pesantren NU dengan target jangkauan 50 ribu ibu-ibu dan 50 ribu santriwati,” harapnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, Direktur Nutrition Unilever Indonesia Amaryllis Esti Wijono, Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Qohari Cholil, pengurus LAZISNU PBNU Riri Khariroh dan Anjani Amitya Kirana, serta Citra Kirana sebagai Celebrity Mom.