MUI Didesak Tegaskan Fatwa Boikot Produk Terafiliasi Israel

Produk terafiliasi Israel dinilai masih gencar muncul di iklan.

Republika.co.id
Sejumlah massa menggelar aksi di depan kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024), mendukung Fatwa Nomor 83 Tahun 2023.
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah massa dari Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Gerakan Kebangkitan Produk Nasional (Pronas), dan relawan pendukung capres menggelar aksi di depan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024). Mereka mendesak MUI menegaskan kembali Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Perjuangan Palestina. 

Baca Juga


Tuntutan itu demi menguatkan kembali fatwa dan mencegah kebingungan di masyarakat tentang boikot penggunaan produk terafiliasi Israel. Ketua Gerbang Pronas, Fuad Adnan, menganggap, masyarakat masih bimbang karena saat ini produk terafiliasi Israel masih gencar muncul di iklan dengan klaim produk mereka 100 persen murni Indonesia. 

"Makanya, ini yang kami minta agar MUI menegaskan kembali fatwa terkait aksi boikot produk Israel. Sehingga moral masyarakat makin dikuatkan untuk boikot produk ini," kata Fuad kepada awak media di sela aksi

Menurut Fuad, desakan itu tidak hanya ke MUI. Karena menjelang Pemilu 2024, pihaknya akan meminta komitmen kepada ketiga pasangan yang maju, yaitu Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk berkomitmen memboikot produk Israel.

"Kami ingin melihat komitmen para capres. Seperti apa mereka terhadap perjuangan Palestina, bagaimana komitmen mereka juga terhadap Israel, termasuk lewat boikot produk yang terafiliasi," ucap Fuad. 

Adapun peserta aksi menyerukan "Boikot Produk Israel! Hentikan Penjajahan atas Palestina!" Mereka juga membentangkan spanduk penolakan dan membakar sejumlah gambar produk makanan dan minuman yang terafiliasi dengan Israel. 

Ketua Relawan Muda Bersuara, Zulkifli menduga adanya upaya manipulatif atau penipuan sejumlah produk terafiliasi Israel melalui iklan yang muncul di televisi maupun media massa lainnya. Konten itu mengaku produk yang dibuat asli Indonesia dan tak ada keterkaitan dengan Israel. 

"Padahal mereka juga secara terang-terangan mendukung kejahatan Israel atas Palestina. Ini kan penipuan publik," kata Zulkifli mengecam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler