In Picture: Berawal dari Keprihatinan Sampah, Kostum Kaleng Piero Meriahkan Karnaval di Brasil
Pengumpulan bahan-bahan yang dapat didaur ulang menjadi sebuah profesi
REPUBLIKA.CO.ID, MADRE de DEUS. -- Orang-orang merayakan karnaval hari Ahad di Madre de Deus, Brasil timur laut. Lebih dari 30 peserta parade yang mengenakan pakaian rumit yang terbuat dari ratusan kaleng soda berkerumun di sekitar pulau di Bay Of All, negara bagian Bahia.
Bunyi benturan antara kaleng aluminium terdengar saat rombongan berjalan beiringan. Setiap kostum kaleng yang disebut “pierro” merupakan hasil kerja keras, dibuat dari sekitar 1.600 kaleng yang dikumpulkan selama beberapa bulan sebelumnya, kemudian dicuci bersih untuk menghilangkan bau yang tertinggal. Kaleng-kaleng tersebut, dikelompokkan berdasarkan warna dan jenisnya, dilekatkan dengan kawat nilon kecil ke baju terusan.
Tahun ini, para pemain mengenakan topeng merah yang menutupi wajah mereka dengan telinga hitam lancip. Beberapa wanita memilih berparade dengan model alternatif, hanya dengan rok berbahan kaleng dan sepatu dengan tambahan hiasan.
Pertama kali didirikan pada tahun 1997, pesta jalanan ini lahir dari keprihatinan terhadap lautan kaleng yang ditinggalkan Karnaval, mengotori Madre de Deus. Sekelompok teman dan keluarga mulai mengumpulkan kaleng-kaleng bekas dan menempelkannya pada pakaian mereka.
Namun beberapa tahun kemudian, pengumpulan bahan-bahan yang dapat didaur ulang menjadi sebuah profesi, dimana orang dapat membawa bahan-bahan tersebut ke pusat daur ulang dan menerima gaji berdasarkan berat dan jumlah bahan yang dikumpulkan.