Menangkan Persaingan, Banyak Perusahaan Tiru Teknologi Pengisi Daya Mobil Listrik Tesla
Volkswagen, Volvo, Honda, hingga BMW mengadaptasi teknologi NACS Tesla.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan indusri mobil listrik Tesla dianggap telah memenangkan persaingan teknologi pengisi daya mobil listrik (EV). Pasalnya sejumlah perusahaan besar telah memutuskan untuk mengadopsi teknologi North American Charging Standard (NACS).
NACS merupakan konektor pengisian yang dikembangkan Tesla, digunakan pada jaringan Supercharger perusahaan tersebut. Inu menjadi jaringan pengisian cepat terbesar di Amerika Utara dan tersedia di lebih dari 12.000 lokasi di seluruh benua.
NACS adalah sistem pengisian satu port yang mendukung pengisian AC dan DC. Sekarang, Stellantis, menjadi produsen mobil besar terakhir yang ikut bergabung dalam dukungan untuk konektor NACS.
Stellantis adalah pabrikan terbaru yang berkomitmen menggunakan NACS dari Tesla. Strllantis jadi perusahaan besar yang tersisa di antara produsen mobil besar, yang sebelumnya sudah memilih NACS.
"Menurut siaran pers, kendaraan listrik dari merek Stellantis (termasuk Dodge, Chrysler, Fiat, Ram, Jeep dan Alfa Romeo) akan mulai menggunakan konektor NACS pada model tertentu tahun depan," demikian dikutip dari Engadget, Selasa (13/2/2024).
Produsen mobil juga akan menawarkan adaptor untuk kendaraan yang sudah ada, yang berarti pengemudi akan dapat mengisi daya menggunakan port NACS atau Combined Charging System (CCS).
Stellantis mengatakan keputusan mengadopsi NACS didasarkan pada komitmen bersama enam produsen mobil lainnya untuk membangun jaringan lebih dari 30.000 titik pengisian cepat di jalan raya dan daerah perkotaan di Amerika Utara pada tahun 2030. Stasiun-stasiun ini akan mendukung NACS dan CCS.
Produsen mobil yang dimaksud, antara lain, Volkswagen, GM, Volvo, Polestar, Mercedes, Honda, BMW dan Lucid. Operator jaringan pengisian daya EV ChargePoint dan Electrify America juga berjanji untuk mengadopsi NACS setelah Tesla membuka konektor tersebut pada akhir tahun 2022.