Menko Perekonomian Bolehkan Repacking Beras Bulog di Pasaran

Ada 1,2 juta ton beras bulog yang masih terjaga.

Republika/Intan Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto melakukan pemungutan suara di TPS 005 Melawai dekat dengan kediamannya, Rabu (14/2/2024).
Rep: Intan Pratiwi Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan terkait persoalan beras, Presiden dan kabinet telah sepakat untuk bisa mencari langkah strategis menjaga ketersediaan beras di pasar.

Salah satu caranya, kata dia mempermudah distribusi dan kemasan sehingga masyarakat bisa mengaksesnya. "Jadi kalau biasanya beras SPHP itu kan 20 kilogram. Ini di lapangan bisa repacking dari 50 kg sampai 5 kg. Jadi masyarakat bisa akses kiloan," kata Airlangga usai melakukan pemungutan suara, Rabu (12/2/2024).

Ia juga menjamin saat ini stok beras di Bulog dalam posisi yang aman. Ada 1,2 juta ton beras bulog yang masih terjaga. "Kemarin dibahas dengan Bapak Presiden, beras stabilisasi harga atau SPHP ditingkatkan dari biasanya sekitar 150 ribu ton dinaikan ke 250 ribu ton," kata Airlangga.

Airlangga pun dengan tegas membantah, ihwal kelangkaan beras terjadi karena adanya bantuan pangan."Tidak, tidak. Bansos (bantuan pangan) kan ini jalan terus dan ini sudah dari tahun kemarin juga sudah jalan," pungkasnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler