Serangan Israel Bunuh Tujuh Warga Sipil di Lebanon

Hizbullah mengatakan dua pejuang Hizbullah juga tewas dalam serangan di Lebanon.

AP Photo/Mohammed Zaatari
Petugas pertahanan dan penyelamat sipil membersihkan puing-puing dari sebuah bangunan yang diserang Rabu malam oleh serangan udara Israel, di kota Nabatiyeh, Lebanon selatan, Kamis, 15 Februari 2024.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sumber keamanan mengatakan setidaknya tujuh warga sipil tewas dalam serangan Israel di Lebanon. Setelah tembakan roket Hizbullah menewaskan satu tentara Israel. Seorang perempuan dan dua anak-anak tewas di Souaneh dan empat orang yang merupakan satu keluarga tewas di Nabatieh.

Baca Juga


Hizbullah mengatakan dua pejuang Hizbullah juga tewas dalam serangan di selatan Lebanon. Militer Israel mengatakan mereka menembak infrastruktur Hizbullah sebagai respons serangan roket mematikan di utara Israel.

Sejak perang Israel di Gaza pecah pada Oktober lalu hampir setiap hari pejuang Hizbullah baku tembak dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan. Bentrokan ini meningkatkan kekhawatiran konflik akan menyebar ke seluruh kawasan.

Dikutip dari BBC, Kamis (15/2/2024) suara sirine bergema di seluruh utara Israel saat serangkaian roket ditembakan ke arah pemukiman di Netua dan Manara dan kota Safed yang terletak sekitar 14 kilometer dari perbatasan sebelah selatan.

Media Israel dan lembaga darurat mengatakan satu orang tentara Israel tewas dan tujuh lainnya terluka dalam serangan ke pangkalan mereka di Safed. Tentara Israel yang tewas diidentifikasi sebagai Staf Sersan Omer Sarah Benjo.

Sebuah video menunjukkan roket lainnya mendarat di dekat gerbang Rumah Sakit Safed. Hizbullah mengklaim serangan ke "posisi musuh" di Safed.

"Sebagai dukungan pada rakyat dan perlawanan Gaza yang menjadi korban agresi brutal Zionis dengan lampu hijau dari Amerika Serikat (AS)," kata kelompok itu.

Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengumumkan pesawat tempurnya menembak "sejumlah target teroris Hizbullah" di Souaneh, Aadchit, Jabal al-Braij, Kfar Houneh dan Kfar Dunin sebagai respon serangan roket itu.

"Target-target itu termasuk komplek militer, ruang kendali operasional dan infrastruktur teror," kata IDF.

Beberapa target milik....

 

 

Angkatan bersenjata Israel itu menambahkan beberapa target milik pasukan elit Hizbullah, Pasukan Radwan yang dianggap pasukan khusus kelompok itu.

Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA) mengatakan serangan ke sebuah rumah di Souaneh membunuh perempuan warga Suriah, Rawaa al-Mohammed dan dua putranya, Hassan Mohsen yang berusia 13 tahun dan Amir Mohsen yang berusia dua tahun.

Video yang diambil dari kota itu menunjukkan warga menyisir puing-puing di salah satu gedung yang hancur dan mobil yang hangus terbakar. NNA juga melaporkan seorang pria tewas dan 10 lainnya terluka di Aadchit.

NNA mengidentifikasi korban tewas sebagai Hassan Ali Najm, pejuang Hizbullah. Di aplikasi kirim-pesan Telegram kelompok itu mengkonfirmasi Najm anggotanya.

Seorang sumber keamanan mengatakan empat orang yang merupakan anggota satu keluarga termasuk dua perempuan tewas dalam serangan berikutnya. Sumber mengatakan keluarga itu tidak memiliki hubungan apapun dengan Hizbullah.

"Seperti yang sudah kami tegaskan berkali-kali, Israel tidak tertarik berperang di dua front. Tapi bila diprovokasi, kami akan meresponsnya dengan kaut," kata juru bicara pemerintah Israel Ilana Stein pada kantor berita Reuters.

"Realitas saat ini, di mana puluhan ribu orang Israel mengungsi (dari utara) dan tidak bisa pulang ke rumah mereka, tidak tertahankan, mereka harus bisa kembali pulang dan hidup dengan damai dan aman," tambahnya.

Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan serangan ke Hizbullah merupakan prestasi besar. "Tapi kami akan melanjutkan operasi, ini bukan waktunya untuk berhenti," katanya.

"Kami selalu mengintensifkan serangan, dan harga yang harus dibayar Hizbullah semakin mahal," tambah Halevi.  

Pemimpin Hizbullah memperingatkan....

Dalam pidatonya Selasa lalu pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan perang yang diluncurkan melawan kelompoknya akan mengakibatkan "jutaan orang dievakuasi" dari utara Israel.

"Untuk mereka yang mengancam kami dengan perluasan perang: bila anda memperluasnya, kami juga akan melakukannya," kata Nasrallah.

 

Ia menambahkan "bagi mereka yang berpikir kelompok perlawanan takut, anda sangat salah." Ia juga berjanji Hizbullah hanya akan menghentikan serangan "ketika agresi berhenti dan adanya gencatan senjata di Gaza."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler