3 Makanan yang Dijauhi Ahli Gizi, Selain tak Sehat Juga Dianggap ‘Menjijikkan’

Ahli gizi merekomendasikan Anda membersihkan bagian hitam pada punggung udang.

www.freepik.com
Udang yang tak dibersihkan (ilustrasi). Ahli gizi mengungkap ada 3 makanan yang tidak akan dia makan karena dianggap tak sehat.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi Leanne Ely mengungkapkan, ada tiga makanan yang dia pandang "menjijikkan" dan tak akan pernah dia sentuh. Ely juga merekomendasikan agar orang-orang menghindari ketiga makanan tersebut.



Baca Juga


Sebagai ahli gizi, Ely memiliki alasan tersendiri untuk menghindari ketiga makanan yang dia anggap menjijikkan tersebut. Berikut ini adalah ketiga makanan itu beserta alasan Ely menjauhinya, seperti dilansir Best Life pada Kamis (15/2/24).



1. Jamur kalengan



Salah satu makanan yang Ely anggap "menjijikkan" adalah jamur kalengan. Alasannya, panduan dari Food and Drug Administration (FDA) menolerir dan memperbolehkan adanya sekitar 20 ekor belatung per 100 gram jamur kalengan. FDA baru menganggap jamur kalengan tidak aman dikonsumsi bila memiliki jumlah belatung yang lebih banyak dari batasan tersebut.



Oleh karena itu, Ely lebih memilih jamur segar untuk dia olah ke dalam masakan. Dengan memilih jamur segar dan memasaknya sendiri, orang-orang tidak perlu khawatir akan mengonsumsi belatung bersamaan dengan jamur.

2. Udang yang kotorannya tak dibersihkan



Penggemar udang pasti menyadari bahwa ada garis hitam yang memanjang di bagian punggung udang. Garis hitam tersebut bukanlah pembuluh darah, melainkan saluran pencernaan berisi kotoran.



Sebenarnya, udang tetap aman dikonsumsi meski saluran pencernaan tersebut tidak dibuang. Akan tetapi, Ely lebih merekomendasikan orang-orang untuk membuang kotoran tersebut sebelum mengolah udang.



Terlebih, proses pembuangan saluran pencernaan udang yang berisi kotoran sangatlah mudah. Sehingga, tak ada alasan untuk menghindari membersihkan udang sebelum mengolahnya.

3

. Vanila buatan



Perisa vanila artifisial atau buatan terbuat dari castoreum. Menurut Ely, castoreum ini berasal dari kantong kastor yang berada di area dubur hewan berang-berang. 

"Siapa yang mau dubur berang-berang di es krim vanila mereka? Saya yakin saya tidak menginginkannya," kata Ely.



Meski perisa vanila buatan aman untuk dikonsumsi, Ely lebih merekomendasikan orang-orang untuk memilih ekstrak vanila yang murni sebagai perisa. Namun kekurangannya, harga ekstrak vanila murni lebih mahal dibandingkan perisa vanila buatan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler