Suasana Hotel Jamaah Haji Indonesia di Makkah Tahun Ini akan Berbeda

BPKH Limited undang brand besar Indonesia ramaikan hotel jamaah

Dok MCH 2023
Hotel jamaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi (ilustrasi).
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Suasana hotel jamaah haji Indonesia pada musim haji 2024, akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Baca Juga


Hal ini karena, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited tahun ini akan mengundang brand-brand besar asal Indonesia untuk meramaikan hotel jamaah di Tanah Suci Makkah. 

Mudir BPKH Limited, Sidiq Haryono, mengatakan pihaknya akan mengajak beberapa mitra di Indonesia untuk mengoptimalkan tenant yang akan ada di seluruh area hotel Makkah, sehingga suasananya akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Sidiq menuturkan, tahun ini ada 168 hotel yang disewa Kementerian Agama (Kemenag). Menurut dia, BPKH sudah melakukan penandatanganan kerja sama dengan Kemenag, di mana BPKH Limited nantinya akan menjadi agrigator untuk mengelola area-area hotel yang bisa dikomersialkan. 

"Jadi Insya Allah tahun ini akan ada perubahan vibe, suasana di hotel-hotel itu. Saya berharap ada Solaria di lobby, ada Baso Karapitan, ada Bakso Lapangan Tembak dan sebagainya dan itu cukup membawa rasa kenyamanan bagi jamaah haji kita," ujar Sidiq dalam acara "Penandatanganan dan Penyerahan Kontrak/PKS/LOI dengan Mitra" di Jakarta, Kamis (15/2/2024).

"Insya Allah nanti akan ada bebrrpaa brand owner besar di Indonesia yang akan ikut meramaikan hotel-hotel yang ada di Makkah," ucap Sidiq.

Dia menjelaskan, perubahan suasana hotel tersebut tentunya akan mempengaruhi jamaah untuk memperkuat fisik dan mentalnya. Kalau rindu dengan makanan di Indonesia, kata dia, jamaah hanya perlu pergi ke lobby hotel. 

"Suasana di hotel itu juga akan mempengaruhi juga antusiasme jamaah memperkuat fisik dan mental mereka," kata Sidiq. 

Di acara yang sama, Kepala BPKH, Fadlul Imansyah mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra di Arab Saudi dalam bidang akomodasi dan katering, sebagai upaya memperkuat ekosistem perhajian. 

"Tujuannya adalah untuk bisa kita melakukan investasi dan serta berpartisipasi di dalam ekosistem perhajian," ucap Fadlul. 

Fadlul mengatakan, penguatan ekosistem perhajian merupakan satu hal yang sangat krusial dari sisi pengelolaan operasional penyelenggaran ibadah haji maupun dari pengelolaan keuangan atau investasi.

Kerja sama yang dilakukan BPKH bukan hanya investasi yang akan menghasilkan return yang optimal bagi jamaah calon haji Indonesia, namun dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal dari sisi penyelenggaran dan operasional haji ke depannya.

Terkait katering, investasi BPKH juga telah siap melayani kebutuhan makan jamaah calon haji selama di Arab Saudi, baik ketika di Makkah maupun Madinah. 

"Insya Allah kita akan menjadi bagian dari penyediaan katering untuk makan tiga kali sehari tersebut dan mudah-mudahan ini tidak hanya memberikan pelayanan yang baik, tapi juga akan memberikan nuansa yang lebih baik lagi bagi calon jemaah haji Indonesia," kata Fadlul. 

Baca juga: 4 Perkara yang Bisa Menghambat Rezeki Keluarga Menurut Alquran

Kerja sama katering ini merujuk pada kesepakatan antara DPR dan Kementerian Agama yang harus memenuhi 30 persen syarat Total Kandungan Dalam Negeri (TKDN). 

"Jadi mudah-mudahan kita rasanya masih akan terasa di Indonesia, namun demikian juga berharap bahwa uang yang kita keluarkan Rp 20 triliun sebagai operasional haji di sana akan ada yang kembali ke Indonesia dalam bentuk hasil investasi maupun laba yang diciptakan dari investasi di sektor akomodasi dan katering," jelas Fadlul.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler