Timnas AMIN Tuding Ada Kecurangan Terstruktur, Sistematis, dan Masif Pilpres 2024

Timnas AMIN menyinggung film Dirty Vote yang ramai diperbincangkan publik.

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Anies Baswedan (tengah) dan Muhaimin Iskandar (kedua kanan) bersama Ketua Dewan Pakar Timnas Pemenangan Amin Hamdan Zoelva (kanan), dan Koordinator Nasional Garda Matahari Azrul Tanjung (kedua kiri) menyampaikan pidato saat menghadiri silaturahim nasional relawan Garda Matahari di Jakarta, Jumat (1/12/2023). Pertemuan membahas konsolidasi barisan Garda Matahari untuk memenangkan kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dan mengingatkan bahwa Pilpres 2024 bukan semata-mata pergantian kepemimpinan tetapi menginginkan ada orientasi baru dalam pembangunan ke depan.
Rep: Eva Rianti Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' menuding ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif dalam Pilpres 2024. Hal itu terjadi sepanjang keberjalanan pemilu dari sebelum pencoblosan hingga pascapencoblosan.
 
"Karena kami menemukan indikasi bahwa ada satu benang merah antara sebelum hari H pencoblosan, saat hari H pencoblosan, dengan setelah pencoblosan, pelanggaran-pelanggaran itu terjadi secara sistematis," kata Ketua Dewan Pakar Timnas Pemenangan AMIN Hamdan Zoelfa dalam konferensi pers di Rumah Perubahan Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2024).
 
Hamdan menuturkan, pelanggaran-pelanggaran tersebut saat ini tengah didalami oleh Tim Hukum Nasional (THN) AMIN. THN AMIN sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk segera ditindaklanjuti.
 
"Kami sekarang ini sedang mengumpulkan bukti-bukti yang terkait yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran yang sistematis, terstruktur, dan masif itu," tuturnya.
 
Dalam kesempatan itu, Hamdan menyinggung tentang Film Dirty Vote yang belakangan dirilis dan ramai diperbincangkan publik. Dugaan adanya pelanggaran atau kecurangan dalam Pilpres 2024, dalam pandangannya, juga diperkuat dengan adanya film dokumenter tersebut.
 
"Dalam film Dirty Vote, di sana ada permulaan desain sebuah pelanggaran kita bisa simpulkan seperti itu dari data-data yang ditampilkan dalam film itu. Sekarang kita hendak membuktikan dan bukti-bukti awal bahwa implementasi dari desain itu mulai nampak satu per satu dan ini sedang kami kumpulkan di seluruh Indonesia," ujarnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler