Petugas KPPS di Bener Meriah, Aceh, Meninggal Akibat Kelelahan

Penghitungan suara memang hampir rata-rata berlangsung hingga pagi.

ANTARAFOTO/Khalis Surry
Panitia Pemungutan Suara (PPS) melakukan pendampingan pencoblosan surat suara bagi warga yang tidak bisa hadir ke TPS karena baru melahirkan di Gampong Jawa, Banda Aceh, Aceh, Rabu (14/2/2024). Panitia Pemungutan Suara menerapkan pencoblosan sistem jemput suara ke rumah-rumah bagi para pemilih yang tidak bisa hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos karena sakit.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Salah seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bener Meriah, Aceh bernama Edi Gunawan meninggal dunia karena kelelahan bertugas.

"Iya benar, meninggal jam 12.00 WIB siang ini di Puskesmas," kata Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bener Meriah, Khairul Akhyar yang dihubungi dari Banda Aceh, Kamis (15/2/2024).

Kata Akhyar, yang bersangkutan bertugas sebagai anggota KPPS di tempat pemungutan suara (TPS) 1 Desa Pemango Kecamatan Permata Bener Meriah. Awalnya, ketika bertugas Edi memang dalam kondisi kurang sehat, tetapi ia terus bekerja setelah sempat ikut membantu perhitungan suara hingga malam.

"Semalam sempat menghitung suara, kemudian pamit pulang karena merasa tidak enak badan. Dibawa ke Puskesmas," ujarnya.

Akhyar menuturkan proses penghitungan suara di wilayah Bener Meriah memang hampir rata-rata berlangsung hingga pagi dengan diselingi istirahat. "Perhitungan suara rata-rata sampai pagi, tapi tidak terus-menerus, ada istirahatnya," kata Akhyar.

Sebagai informasi, Edi merupakan petugas penyelenggara Pemilu 2024 kedua yang meninggal di Bener Meriah. Sebelumnya, seorang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Syiah Utama juga dilaporkan meninggal dunia saat mendistribusikan logistik pemilu ke pedalaman daerah tersebut.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler