Data Quick Count Cyrus Network dan CSIS Masuk 100 Persen, Berikut Hasilnya
Prabowo-Gibran 58,25 persen, Anies-Muhaimin 24,91 persen, Ganjar-Mahfud 16,84 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses hitung cepat (quick count) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang diadakan Cyrus Network dan CSIS menggunakan data 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) dengan sampel masuk 100 persen.
"Hasilnya, pasangan Prabowo-Gibran unggul 58,25 persen, diikuti Anies-Muhaimin 24,91 persen, dan Ganjar-Mahfud 16,84 persen," kata CEO Cyrus Network, Eko Prasetyo Galan T di Jakarta, Ahad (18/2/2024).
Untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, sampel data pada Sabtu (17/2/2024) sekitar pukul 19.20 WIB, sampel masuk juga 100 persen. Hasilnya sebagai berikut:
PKB 10,87 persen
Gerindra 13,91 persen
PDIP 16,46 persen
Golkar 15,14 persen
Nasdem 9,15 persen
Partai Buruh 0,73 persen
Gelora 0,82 pereem
PKS 8,63 persen
PKN 0,23 persen
Hanura 0,84 persen
Garuda 0,27 persen
PAN 6,99 persen
PBB 0,37 persen
Demokrat 7,53 persen
PSI 2,67 persen
Perindo 1,39 persen
PPP 3,54 persen
Partai Ummat 0,46 persen
Pada Pilpres 2019, perbedaan hasil Cyrus Network dan CSIS, dengan hasil resmi real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya sekitar 0,12 persen. Angka selisih tersebut merupakan yang paling mendekati hasil resmi penghitungan KPU.
Eko Prasetyo pun masih meyakini, hasil hitung cepat Pilpres dan Pileg 2024 akan akurat, karena secara metodologi sudah teruji. "Akurasi bisa didapat dari disiplin metodologi yang ketat, dan pengelolaan yang profesional," ujar Eko.
Meski hasil akhir tetap menunggu putusan resmi KPU, menurut Eko, hitung cepat sudah bisa jadi rujukan awal mengetahui pemenang pemilu. "Quick count adalah keajaiban dari aplikasi ilmu statistik, ini adalah salah satu tools dalam mengawal demokrasi," ujar Eko.
Menurut Eko, publik tidak perlu meragukan Cyrus Network dan CSIS atau lembaga survei lain yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). "Dalam kontestasi yang panas dan seketat apa pun kami tetap menjaga integritas untuk tetap memelihara kepercayaan publik," ucap Eko.