Taylor Swift Dikabarkan tak akan Gelar Konser Asia Tenggara Selain di Singapura

Taylor Swift dikabarkan membuat kontrak konser ekskusif dengan Singapura.

AP Photo/Julio Cortez
Taylor Swift. Taylor Swift dikabarkan membuat kesepakatan dengan Singapura untuk penampilan konser eksklusif di negara tersebut.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Amerika Serikat Taylor Swift dikabarkan membuat kesepakatan dengan Singapura untuk penampilan eksklusif di negara tersebut. Menurut klaim salah seorang petinggi negara di Thailand, perjanjian itu membuat Swift tidak akan tampil di negara lain di Asia Tenggara.

Baca Juga


Dikutip dari laman Sky News, Senin (19/2/2024), kabar itu disampaikan oleh Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin. Sudah beberapa waktu Thavisin bertanya-tanya mengapa Swift tidak kunjung tampil di Thailand.  

Lantas, Thavisin mendengar dari promotor AEG tentang perjanjian antara Swift dan Singapura. Menurut kesepakatan, pelantun lagu "Blank Space" itu disebut hanya akan melakukan pertunjukan "The Eras Tour" di Singapura, dan tidak bertandang ke negara ASEAN lain.

Saat berbicara di iBusiness Forum 2024 di Bangkok, Thailand, Thavisin menyampaikan detail informasi yang dia dapat. Kabarnya, pemerintah Singapura menawarkan dua juta hingga tiga juta dolar AS (Rp 31,28 miliar sampai Rp 46,92 miliar) per pertunjukan sebagai imbalan atas eksklusivitas itu.

"Pemerintah Singapura cerdik. Jika saya mengetahui hal ini, saya akan membawa pertunjukan tersebut ke Thailand. Konser dapat menghasilkan nilai tambah bagi perekonomian," ujar Thavisin yang merupakan mantan taipan properti. 

Dalam pandangan Thavisin, jika Swift datang ke Thailand, itu sebenarnya menghabiskan biaya yang lebih murah. Selain itu, konser akan mampu menarik lebih banyak sponsor dan wisatawan ke Thailand. Meskipun Thailand harus mensubsidi setidaknya 500 juta baht (sekitar Rp 217 miliar), itu akan sangat bermanfaat.  

Pada 2014, Swift telah merencanakan pertunjukan di Impact Arena Muang Thong Thani, Thailand, tetapi dia kemudian membatalkan konser yang tiketnya sudah terjual habis tersebut. Tidak ada alasan yang diberikan, namun hal ini terjadi setelah kudeta di negara tersebut pada 2014.

Selain pernyataan dari Thavisin, belum ada komentar atau pernyataan resmi dari Swift, pemerintah Singapura, maupun promotor AEG tentang perjanjian eksklusif itu. Pada Maret 2024, Swift dijadwalkan tampil dalam enam pertunjukan di National Stadium Singapura. Seluruh tiket konser di enam hari penyelenggaraan pada stadion berkapasitas 55.000 kursi itu dilaporkan sudah terjual habis, menunjukkan minat besar terhadap konsernya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler